Selanjutnya, Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Program Kartu Prakerja terbukti mampu menjadi buffer untuk masyarakat pada masa pandemi serta mendapatkan apresiasi dari World Bank karena dinilai memberikan akses modal kepada masyarakat, meningkatkan daya beli dan memberikan pelatihan yang sesuai dengan situasi masyarakat saat ini.
“Program ini mendorong inklusi keuangan dimana banyak masyarakat yang mengikuti Program Kartu Prakerja untuk pertama kali memiliki rekening dalam bentuk e-wallet. Ini salah satu akselerasi yang juga mendapatkan apresiasi dari masyarakat dan lembaga-lembaga global,” kata Menko Airlangga.
Program Kartu Prakerja akan dilanjutkan pada tahun 2022 tidak hanya daring tetapi juga bersifat luring dan kembali pada program awal yaitu untuk mendorong retraining dan reskilling agar sesuai dengan kebutuhan digitalisasi ke depan.
Baca Juga:Komitmen Dunia untuk Mencapai SDGs pada Tahun 2030 Dipaparka AirlanggaJadi Keynote Speech di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI, Airlangga Paparkan Soal Ekonomi Digital di Indonesia
Di akhir paparannya, Menko Airlangga menyampaikan bahwa Pemerintah akan melanjutkan pemberian stimulus untuk penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dengan dana sebesar 321 triliun rupiah.
“Tentu ini fleksibel, karena stimulus ini tergantung pada perkembangan kondisi dari Covid-19. Pemerintah sedang mengevaluasi hal-hal apa saja yang akan dilanjutkan di semester pertama. Semua sedang dievaluasi, termasuk PPnBM, subsidi bunga KUR. Nanti akan kita sampaikan pada waktunya,” pungkas Airlangga.
Menutup paparannya, Menko Airlangga mengingatkan kembali arahan Presiden bahwa Pemerintah mengajak seluruh komponen masyarakat, Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota untuk bersama-sama tetap menerapkan protokol kesehatan dan menerapkan “Gas dan Rem” sesuai dengan kondisi daerah masing-masing. (ltg/fsr)