GARUT – Closed Loop merupakan model kemitraan agribisnis hulu sampai hilir yang dikembangkan dalam ekosistem yang berbasis digital, teknik budi daya Good Agricultural Practices, sistem logistik yang baik, serta jaminan pasar dan harga yang bersaing oleh off taker. Program kemitraan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui pendampingan proses budi daya dan kepastian akses pasar.
Untuk memastikan Program Kemitraan Closed Loop telah berjalan dengan baik dan membawa manfaat bagi petani, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang diwakili oleh Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Mohammad Rudy Salahuddin mengunjungi Kebun Edukasi Eptilu di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, Jumat (26/11).
Lokasi tersebut merupakan lokasi pilot project pertama dalam pengembangan Program Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura yang diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Pada kesempatan tersebut, dilakukan panen cabai rawit, kunjungan ke booth pameran produk petani Closed Loop yang menampilkan produk segar maupun produk olahan, dan diskusi dengan Kelompok Tani Eptilu.
Baca Juga:Jadi Tuan Rumah Porprov Jabar 2022, Ini Penjelasan tentang Anggaran dan Arahan Kang Jimat untuk AtletMenko Perekonomian Targetkan Inklusi Keuangan Pondok Pesantren Ditetapkan 90 Persen di Tahun 2024
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Musdhalifah Machmud yang diwakili oleh Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Yuli Sri Wilanti melaporkan bahwa sebanyak 22 petani sudah tergabung dalam program kemitraan ini dengan total luas lahan 13 hektare. Setelah menjalani kemitraan selama kurang lebih satu tahun, pendapatan petani meningkat rata-rata sebesar 10% hingga 15%.
Selanjutnya, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman yang turut hadir dalam kesempatan tersebut berterima kasih kepada Pemerintah Pusat yang menjadikan Kabupaten Garut sebagai lokasi pilot project pertama pengembangan Program Kemitraan Closed Loop. Sektor pertanian merupakan sektor unggulan dan memberikan kontribusi terbesar dalam PDRB Kabupaten Garut dan diharapkan dapat semakin mendorong perekonomian daerah dan menciptakan petani-petani milenial.
Dalam sesi dialog, salah satu petani menyampaikan bahwa Program Kemitraan Closed Loop telah memberikan banyak manfaat. Dengan bergabungnya petani dalam kemitraan ini, sudah ada kepastian harga dengan off taker, sehingga petani bisa fokus kepada budidaya.
Pada kunjungan tersebut juga dilakukan penyaluran KUR secara imbolis kepada tiga orang petani oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI). Selain itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Garut juga turut menyerahkan bantuan berupa satu unit mobil truk untuk pengiriman hasil panen petani Closed Loop Garut ke off taker dan antar daerah.