H. Adik juga berharap, ke depan bagi pelaksana Kabupaten hingga Desa untuk jeli dalam melaksanakan bantuan rutilahu tersebut dan tak memaksakan membangun ulang. Sebab, bantuan tersebut dalam pengetahuannya merupakan bantuan untuk peningkatan kualitas rumah dengan memperbaiki rumah yang tidak layak.
“Sebab kalau membangun ulang itu, dananya tidak segitu, ada pos atau judul anggaran lain,” ucapnya.
Pasundan Ekspres juga sempat mendatangi salah satu penerima manfaat bantuan rutilahu di Dusun Rawameneng II Desa Rawameneng yakni Rohman. Ia memberikan daftar rincian material yang datang dengan total Rp 16,5 juta. Rp 1 juta sisanya adalah dana untuk upah.
“Disini tidak ada material genting, paku, bambu juga papan cor. Untung saya masih ada genting bekas yang masih bisa dipakai,” jelas Rohman.
Baca Juga:Dinkes Perintahkan Puskesmas Swab Test, Antisipasi Varian Baru Covid-19 OmnicronMenko Perekonomian Sebut Ekonomi dan Keuangan Syariah Tumbuh Pesat Indonesia Siap jadi Pusat Halal Dunia
Rohman juga sempat menyodorkan Desain serta daftar berkas terkait material maupun berkas lain yang berkaitan dengan bantuan tersebut. “Digambar yang ada juga tanpa atap. Ini kan sebetulnya jadi pikiran buat kita. Harus juga mencari dana tambahan,” jelasnya.
Namun, ia sendiri mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Pemerintah. Hanya saja ia berharap agar dalam pelaksanaannya dilakukan dengan baik dan dapat diselesaikan dengan anggaran yang ada tanpa harus mengeluarkan biaya berlebih. (ygi/vry)