RAKYATNYA masih membutuhkan wanita ini. Untuk mengatasi gelombang 4 Covi-19. Melawan varian baru bernama Omicron. Konstitusi juga masih membolehkan, jika wanita ini masih ingin berkuasa.
Tapi, wanita 67 tahun ini memilih mundur. “Tidak harus selalu mengambil keputusan” begitu alasannya. Artinya, ia tidak akan lagi menjadi pengambil keputusan. Tidak akan menjadi seorang pemimpin lagi.
3 Desember 2021 adalah hari terakhir. Ia melambaikan tangan menembus malam yang dingin. Ya, wanita kuat Jerman Angela Merkel memilih untuk pulang ke rumahnya. Mengakhiri masa jabatannya dan tidak lagi berminat mengikuti Pemilu.
Baca Juga:Serupa Tapi Tak Sama, Ini Bedanya Smartwatch dan SmartbandSiswi SDN Dr Satiman Subang Berprestasi Tingkat Provinsi
Padahal, jika mau berkuasa untuk periode kelima, Merkel berpeluang besar memenangkan lagi Pemilu yang digelar Oktober 2021 ini. Jajak pendapat menyebut Merkel masih disukai dan akan dipilih rakyat Jerman.
Bagi Merkel, sudah cukup 16 tahun memimpin Jerman atau 4 periode. Bahkan keputusannya tidak akan ikut pemilu lagi sudah diumumkan sejak tahun 2018 lalu di hadapan partainya: Christian Democratic Union (CDU). Sekaligus mundur sebagai pemimpin partai yang sudah mengantarkannya menjadi kanselir Jerman.
Di malam 3 Desember itu, Merkel melambaikan tangan. Pamit dari segala gemerlap kekuasaan negara perekonomian terbesar di Eropa. Masih banyak orang yang gagal move on. Masih merasa Jerman bersama Merkel. Si ahli menangani kedaruratan. Manajer dalam situasi krisis. Boneka dengan simbol tangah khas Merkel laris di pasaran.
Dua hal yang sangat diingat Merkel dan publik. Bagaimana mengendalikan gelombang ribuan pengungsi dari konflik Timur Tengah tahun 2015 dan menangani pandemik Covid-19 tahun 2020 lalu. Meski kasus melonjak, tapi kematian sangat rendah.
Kini ditinggalkan Merkel, Jerman tengah dilanda gelombang keempat Covid-19. Apalagi menghadapi musim dingin yang mematikan. Tanpa Covid-pun, kematian akibat flu selalu menghantui warga Jerman, pada umumnya eropa.
Tapi Merkel lapang dada. Legowo Kanselir Jerman penerusnya bukan dari elit partai CDU. Melalui koalisi ‘lampu lalu lintas’ tiga partai (berwarna merah-kuning-hijau), bersepakat mengusung Olaf Scholz dari Partai Sosial Demokrat (PSD) menjadi Kanselir Jerman. Seharusnya Olaf sudah dilantik 6 Desember 2021.