NTT – Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) telah mencabut peringatan dini tsunami di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa saat lalu.
Peringatan dini tsunami itu dicabut usai BMKG memantau tidak adanya kenaikan muka air laut selama dua jam setelah gempa magnitudo 7,4 mengguncang Laut Flores, NTT pada jam 10 lewat tadi pagi.
“Sudah lebih dari dua jam setelah kejadian (gempabumi) dan tidak terdeteksi adanya kenaikan muka air laut lagi, maka peringatan dini tsunami dinyatakan telah berakhir,” terang Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers, Selasa (14/12).
Baca Juga:Anggaran Pemulasaran Jenazah Pasien Covid-19 Sebesar Rp10 Miliar Terancam Tidak TerserapVaksinasi di Jawa Barat Capai 68,7 Persen, Kapolda Puji Capaian di Subang
Menurut Dwikorita, berdasarkan hasil pantauan BMKG, tidak ada kenaikan tinggi muka air yang cukup signifikan akibat gempa magnitudo 7,4 di Laut Flores.
Oleh sebab itu, meminta pemerintah daerah setempat menginformasikan ke warganya agar dapat kembali ke tempatnya masing-masing.
“Kami mohon tadi Bapak Wagub, Bapak Bupati, kami sempat berdiskusi dengan beliau, jadi kami mohon Pemda bisa menyampaikan ke masyarakat telah berakhir, artinya sudah bisa kembali ke tempat masing-masing,” ucap Dwikorita.
Sebelumnya, pada pagi hari, BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami di wilayah Indonesia timur, menyusul gempa magnitudo 7,5. Gempa tersebut dengan kedalaman 12 Km. Demikian dihimpun dari Jawapos
“Peringatan Dini Tsunami di SULSEL,NTT,SULTRA,NTB,MALUKU, Gempa Mag:7.5, 14-Dec-21 10:20:22WIB, Lok:7.59LS,122.26BT,Kdlmn:12Km,” sebagaimana peringatan tertulis BMKG dalam akun media sosial Twitter resminya. (Jni)