Di jalur ini akan dibangun tiga jembatan besar dengan biaya miliaran. Satu jembatan akan membentang sepanjang 40 meter. Untuk tiga jembatan itu dibutuhkan anggaran Rp36 miliar. Jalan baru akan menumbuhkan usaha-usaha baru, membuka keterisolasian warga sekaligus mengantisipasi lonjakan kendaraan dan penduduk karena berkembangnya kawasan industri.
Maka, wajar jika Pemerintah Pusat merencanakan jalur ini diprediksi akan tuntas tahun 2030 mendatang. Menerabas medan yang berat. Akan menelan anggaran hingga Rp 1,4 triliun. Sedangkan jalur lingkar luar Subang diprediksi menelan biaya sekitar Rp968 miliar. Begitu angka-angka yang tertera dalam Peraturan Presiden No 87 Tahun 2021.
Tapi untung Subang punya bupati yang hobi menerabas. Membuat jalan baru. Cocok jika disebut “Bupati Terabas”.
Baca Juga:Murah! Ini 16 Daftar Harga Hp Samsung Galaxy Baru Mulai 1 JutaanCara Ampuh Agar Terlepas dari Blokiran Whatsapp
Dengan adanya lima akses jalan baru itu, panjang jalan di Subang bertambah 98,2 Km. Berdasarkan data BPS, dari tahun 2009-2013 panjang jalan Subang tidak bertambah, hanya 1.045, 50 Km. Dari mulai jalan dibeton, aspal, diperkeras, hingga jalan tanah. Entah sekarang.
Semua pembukaan jalan itu dilakukan saat pandemi Covid-19. Mengapa bisa masuk Proyek Strategis Nasional (PSN)? Pertama, karena ada usaha untuk membuka jalan-jalan baru itu, sebab syarat dibiayai APBN kondisi tanah harus sudah ada dan tidak sengketa.
Maka Bupati Terabas mengambil inisiatif untuk memilih jalur-jalur di atas lahan milik Perhutani dan PTPN. Kebetulan lahan dua perusahaan negara ini di Subang sangat luas. Entah berapa ribu hektare. Lobi sana-sini akhirnya berhasil membuka jalan-jalan baru. Menerabas bukit juga menerabas rumitnya birokrasi.
Jika ada kemauan, pasti ada jalan. Nah, di Subang akhirnya ada jalan baru beneran. Bukan hanya pepatah atau istilah.
“Kalau lahannya tidak kita siapkan, tidak kita ajukan mana mungkin akan masuk PSN. Alhamdulilah pemerintah pusat merespons program kita. Untuk anak cucu kita, seratus tahun yang akan datang. Kalau jalan yang ada tentunya itu sudah punya kita,” kata Bupati Terabas, Kang Jimat.
Kedua, Subang masuk plot wilayah kawasan industri Rebana Jawa Barat. Program yang digagas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Meliputi Kabupaten Subang, Indramayu, Kuningan, Cirebon dan Majalengka. Di setiap kabupaten ini akan tumbuh kawasan industri baru. Daya dukung transportasi sudah memadai: Pelabuhan Patimban, Bandara Kertajati, jalur kereta api, dan Tol Cipali.