KESEHATAN – Jika kita menyadari bahwa frekuensi buang air kecil meningkat, yang mana hal tersebut di luar dari kebiasaan pada umumnya
Menurut ahli, seperti dilansir WebMD, via Fin, Jika dalam sehari bolak-balik ke kamar mandi bahkan sampai delapan kali dalam sehari, dikatakan bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan.
Sebab, hal itu juga bisa berubah sesuai dengan seberapa banyak makan dan minum, terlebih konsumsi kafein dan alkohol.
Baca Juga:Percepatan Pembangunan dan Penyediaan Infrastruktur Guna Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional Diapresiasi AirlanggaXiaomi 12 Ultra, Miliki Tujuh Kamera Belakang
Aktivitas buang air kecil juga dipengaruhi oleh medikasi yang mungkin sedang dijalani. Lalu, pada wanita hamil dan lansia, sering pergi kamar kecil adalah aktifitas yang wajar.
Tetapu pada kasus yang berbeda, seseorang yang terlalu sering buang air kecil, bisa juga menandakan keberadaan kondisi kesehatan yang serius.
Kondisi kesehatan yang ditandai akibat terlalu sering buang air kecil adalah:
- Interstitial cystitis,
- Infeksi saluran kencing,
- Penyakit ginjal,
- Diabetes,
- Pembesaran prostat (pada pria), dan
- Vaginitis (pada wanita)
Penyebab Pipis Tak Bisa Ditahan! Kurangi Kafein
Selain permasalahan frekuensi kencing, gangguan kesehatan lain yang dikabarkan terkait dengan gangguan buang air kecil ialah inkontinensia urine.
Menurut Mayo Clinic, kondisi yang menyebabkan seseorang sulit untuk menahan kencing disebabkan oleh ketidakmampuan orang mengontrol kandung kemih .
Salah satu ciri dan tandanya ialah seseorang yang bisa tiba-tiba ingin kencing, walaupun tidak banyak, di saat mereka bersin atau terbatuk. Dan juga bagi seseorang yang harus langsung ke kamar kecil jika ingin pipis dan tidak dapat menahannya
Kencing Berbusa
Baca Juga:Heboh Seorang Netizen Teriaki ‘Maling’ Ke Pengendara Mobil, Pengemudi Tewas Dihajar MassaKades Lagi Asyik Ngamar Bareng Selingkuhan di Subang Malah Digrebeg Warga, Eh Langsung Kabur
Kencing berbusa pada umumnya diusebabkan kandung kemih yang penuh, membuat kecepatan aliran urine menjadi lebih cepat ketika dibuang.
Tetapi pada kasus tertentu, hal tersebut menandakan adanya masalah pada fungsi ginjal. Dilansir Healthline, ginjal yang tidak mampu mem-filter protein secara benar, akan menyebabkan kencing berbusa.
Selain disebabkan oleh proteinuria, salah satu tanda dari keberadaan masalah ginjal, renal disease juga salah satunya (kanker stadium akhir).
Dalam kasus langka, kencing berbusa adalah ciri dari ejakulasi retrograde, sebuah kondisi di mana air kembali masuk ke dalam kandung kemih ketika ejakulasi terjadi. (Jni)