BANDUNG BARAT – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menghadapi kendala dalam proses vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Pasalnya, banyak anak yang tidak terdata di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Dinas Pendidikan serta di Kementerian Agama (Kemenag).
“Salah satu kendala yang dihadapi itu, tapi progres terus berjalan agar vaksinasi anak usia 6-11 tahun bisa selesai secepatnya,” kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan, KBB, Nurul Rasyihan.
Menurutnya, saat ini progres vaksinasi anak sudah mencapai dari 85% lebih atau sekitar 154.008 anak. Untuk mencapai 100% cukup terkendala, karena ada 15% lagi atau sekitar 20 ribu anak yang tidak terdaftar di Dapodik dan Kemenag yang di pesantren atau madrasah.
Baca Juga:DPRD Karawang Minta Pembersihan Bangli di Semua WilayahSiswa yang Sekolahnya Rusak di Cipeundeuy Tetap Melakukan Pembelajaran
Itu belum termasuk anak-anak yang menjalani home schooling, sehingga bisa jadi angkanya jauh lebih banyak lagi. Oleh karena itu, pihaknya juga turut berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) KBB untuk mendata jumlah anak jalanan yang juga masuk ke dalam kategori sasaran vaksinasi.
“Koordinasi dengan dinsos diperlukan karena untuk menyisir anak-anak jalanan dan mereka yang enggak sekolah,” kata dia.
Saat ini pihaknya berkoordinasi dengan Puskesmas dan perangkat desa untuk menyisir sasaran vaksinasi yang tak terdata di Dinas Pendidikan, Kemenag, hingga Dinas Sosial tersebut. “Kami juga sudah koordinasi dengan Puskesmas, kemudian Puskesmas ke tingkat desa untuk menyisir anak-anak itu,” sambungnya.
Sementara untuk anak yang sudah divaksinasi Covid-19 dosis ke 2, jumlahnya baru 2,5% atau sekitar 4.500 anak. Sehingga dengan adanya percepatan vaksinasi diharapkan antara dosis satu dan dua bisa selesai secepatnya.
“Sekarang kita kebut terus vaksinasinya, bertahap untuk yang dosis dua karena kalau anak kan belum boleh mendapat booster,” pungkasnya. (eko/sep)