Beredar Informasi Bentrok Pasca Pembunuhan di Rancabango, Kapolsek Patokbeusi: Itu Tidak Benar

Beredar Informasi Bentrok Pasca Pembunuhan di Rancabango, Kapolsek Patokbeusi: Itu Tidak Benar
DIAMANKAN POLISI: Salah seorang pelaku penganiayaan hingga menghilangkan nyawa diamankan Polres Subang, Rabu (26/1).
0 Komentar

PATOKBEUSI-Terkait dengan voice note yang beredar di WhatsApp soal informasi bentrok antar warga pasca kejadian tewasnya Adi Wijaya akibat penganiayaan, Kapolsek Patokbeusi Kompol Acep Hasbullah memastikan informasi itu tidak benar.

“Informasi itu tidak benar. Saya juga banyak mendapat pesan yang menanyakan soal itu, itu tidak benar, hoax. Tolong jangan membuat informasi yang meresahkan masyarakat,” kata Kompol Acep Hasbullah.

Pasca kejadian penganiayaan yang menghilangkan nyawa yang terjadi di wilayah Rancapasir Purwadadi -Jalan Raya Sukamandi, Desa Rancabango, pihak kepolisian sudah melakukan berbagai upaya antisipasi serta patroli termasuk dengan menemui keluarga korban.

Baca Juga:Arteria Dahlan Dilaporkan ke MKD, Kiai Maman Apresiasi Masyarakat Sunda Tempuh Jalur KonstitusionalSekjen: Golkar Kawal Tahapan Pemilu Menghindari Tragedi Gugurnya Petugas Pemungutan Suara

“Kami sudah bertemu dengan pihak keluarga korban, termasuk juga bersama dengan Polsek Purwadadi, tidak ada aksi balas dendam,” jelas Kompol Acep.

Apalagi, para tersangka juga saat ini sudah diamankan di Polres Subang. Sesuai hasil rilis di Polres Subang hanya kurang dari 6 jam jajaran Reskrim Polres Subang mampu membekuk lima pelaku penganiayaan hingga menghilangkan nyawa tersebut. Total ada 6 pelaku yang terlibat dalam penganiayaan tersebut.

“Jumlah semua pelaku ada 6 orang, 5 di antaranya sudah kami amankan, ada KW, RI, MRM, YM, NK, Y, semua usianya masih sekitar dua puluh tahunan, yang Y ini masih buron,” kata Kapolres Subang AKBP Sumarni , Rabu (26/1).

Kompol Acep menambahkan situasi saat ini juga terbilang terkendali. Polsek Patokbeusi juga terus memonitor setiap perkembangan yang ada.

Dia meminta agar, informasi yang tidak berdasar dan belum tentu kebenarannya untuk tidak disebarluaskan dan malah membuat masyarakat resah.(ygi/ysp)

0 Komentar