PAMANUKAN-Hingga saat ini, minyak goreng masih menyita banyak perhatian baik dari masyarakat hingga pemerintah. Ditengah mahalnya minyak goreng, pemerintah sudah mengucurkan subsidi dengan membuat program satu harga yang dimana untuk semua jenis minyak goreng dibanderol Rp14.000 per liter.
Kapolres Subang AKBP Sumarni bersama Kapolsek Pamanukan dan DKUPP bidang perdagangan Lita Pelitiani, mengecek harga sembako khususnya minyak goreng di pasar Inpres Pamanukan. Dalam pengecekannya AKBP Sumarni menjelaskan bahwa, harga minyak goreng curah masih diangka Rp20.000.
“Hasil pengecekan kami dipasar tradisional harga minyak goreng curah masih diangka Rp20.000 untuk jual ecerannya,” ungkap Sumarni. Selasa, (25/1).
Baca Juga:Curi Burung Domba Ditangkap Polisi, Ternyata ResidivisMenurun, Sepanjang 2021 Terjadi 42 Kali Kebakaran
Selanjutnya, Setelah mengecek ke pedagang sebagai pengecer, mantan Kapolres Sukabumi itu juga menyambangi agen minyak goreng curah. “Kami juga mengecek harga di agen, dan ternyata mereka menjual kepada para pengecer dengan harga Rp18.500,” katanya
Selain itu, Kapolres juga menyambangi minimarket dijalur pantura untuk melihat stok dan harga minyak goreng tersebut. “Selain pasar tradisional, kami juga mengecek ke minimarket yang ada dijalur pantura, ternyata minyak sudah sesuai subsidi, yaitu dengan harga Rp14.000, dan mungkin karena stok nya terbatas dan masyarakat berbondong-bondong membelinya, jadi untuk sekarang stok nya sudah habis,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan DKUPP Kabupaten Subang Lita Pelitiani mengatakan, begitu dapat berita penurunan harga minyak goreng per 19 Januari 2022, langsung survei ke pasar.
“Memang dikasih waktu untuk pasar tradisional satu minggu untuk menurunkan harga. Untuk toko modern yang masuk dalam Aprindo, mereka sudah menurunkan harga minyak goreng jadi Rp14.000 per liter,” ucap Lita.
Lita juga mengatakan bahwa pihaknya sudah keliling pasar modern untuk mengecek, dan memang harganya sudah Rp14.000 per liter.
“Stok terbatas karena memang dibatasi penjualannya. Untuk di Tokma, stok ada, hanya dikeluarkannya diatur oleh mereka,” pungkasnya.(ygi/vry)