SUBANG-Para Aparatur Negeri Sipil (ASN) mengeluhkan Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) yang tidak kunjung cair. Biasanya, TPP dibayarkan per tanggal 5 – 15 tiap bulannya, namun belum terealisasi.
Salah Satu ASN Kabupaten Subang, Asep (46) mengeluhkan TPP yang belum turun. TPP merupakan second option disamping penghasilan gaji yang diterima tiap bulannya. Kebanyakan TPP menjadi andalan bagi para ASN karena besarannya hampir berimbang ataupun lebih dari gaji yang diterima tiap bulannya. “Gaji tiap bulan menerima, tapi kan bayar cicilan, sekolah anak dan lainnya. Saya yakin, belasan ribu ASN seperti itu. Belum lagi tunggakan perbankan,” ungkapnya.
Asep berharap, TPP bisa cair dalam waktu dekat ini. Banyak kebutuhan yang harus ditutupi, belum lagi anggaran untuk kegiatan yang belum bisa dilaksanakan. “Harapan saya, TPP bisa segera cair, karena banyak kebutuhan. Sama dengan ASN lainnya,” harapnya.
Baca Juga:Rujuk Ditolak, Pria Bacok Mantan Istri Saat Antar Anak SekolahPemprov Jabar Anggarkan Segini untuk Perbaikan Jalan Pamanukan-Pagaden
Sekertaris BKAD Kabupaten Subang, Chairil Syahdu mengatakan, mengenai TPP memang molor dicairkan. Hal tersebut, dikarenakan salah satu faktornya adalah lambatnya pengajuan dari OPD-OPD di Pemerintahan Kabupaten Subang. TPP berbasis terhadap penilaian kinerja. “Salah satu faktornya lambatnya pencairan, yaitu pengajuan dari OPD. Jika bisa cepat, tidak akan molor,” katanya.
Chairil mengatakan, anggaran Rp20 miliar disiapkan dari APBD, untuk belasan ribu ASN di Kabupaten Subang. TPP sesuai dengan kelas dan jabatannya. Seperti contohnya, sekelas kepala bidang atau kepala bagian, perbulannya bisa mencapai Rp9-12 jutaan. “Kami usahakan dalam waktu dekat, TPP bisa cair,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kinerja Aparatur dan Penghargaan BKPSDM Kabupaten Subang, Aris Ristian mengatakan, kinerja ASN menjadi dasar pemberian TPP. Mulai dari apakah absensinya bagus, ataupun kinerjanya. Hal tersebut, nantinya dalam pemberiannya akan berpengaruh sesuai dengan TPP yang diterima oleh ASN itu sendiri. “Tingkat absensi dan kinerja, menjadi pertimbangan bagi TPP yang akan diterima,” katanya.(ygo/vry)