Tapi usai Raker itu, semua yang sulit itu sudah diurai, tergambar bagaimana menyelesaikannya. Para leader Perumda TRS usai Raker, pulang membawa optmis dan keyakinan yang kuat. Bisa menghadapi dan menyelesaikannya.
Tapi itu hanya saya liat dari sorot mata, teriakan yel-yel dan semangat jabatan tangannya. Semuanya akan berujung di angka. Bagaimana angka kinerjanya. Kita lihat.
Kita bisa melihat angka-angka kinerja dari yang lain. Selain sultan Bank Subang, kita bisa melihat BUMD Subang Sejahtera yang terus bergerak pakai ‘kacamata kuda’ focus on goal. Harus tetap bisa lari dengan modal operasional hanya 20 persen dari dana Participation Interest (PI) Pertamina ONWJ—sekitar Rp700-800 juta untuk satu tahun.
Baca Juga:Warna Seragam Satpam Baru, Netizen: Mirip Polis India?Sanksi Tegas! Sebabkan Kerumunan, Pemda Subang Tutup Sementara Wisata Taman Anggur Kukulu
Kini BUMD SS sudah punya tiga anak perusahaan. Sudah jadi ‘pemain’ di Pelabuhan Patimban. Bukan penonton. Sebentar lagi jadi sultan dari usaha di bidang segala urusan. Perumda TRS pun punya mimpi akan membangun anak usaha untuk mengelola pabrik air minum dalam kemasan (AMDK) dan pabrik es kristal.
Semua kemajuan itu menunjukkan BUMD Subang kini berbenah. Sudah ada sultan uang, sebentar lagi akan ada sultan dari usaha segala urusan yaitu PT SS dan Perumda TRS sebagai BUMD yang tertua ingin menjadi sultan air. Menyusul sultan gas yaitu BUMD PT SEA. Jika sudah begitu, Subang bisa Jawara. Semua berawal dari mindset. Keinginan. Political will.
Semoga yang membaca CLUE segera menjadi sultan.(*)