Setelah melakukan penusukan, pelaku sempat mengancam penjaga sekolah dan guru lainnya. Bahkan, lanjut dia, pelaku juga sempat berkata kepada orang yang berada di sekitarnya bahwa tidak takut dan siap menyerahkan diri ke pihak kepolisian.
“Begitu sudah menusuk, mengancam penjaga sekolah dan guru lain yang mendekat. Dia berkata tidak takut dan siap menyerahkan diri ke kepolisian,” katanya.
Prihatna juga mengatakan, pada hari Jum’at kemarin, dirinya sempat mendamaikan pelaku dengan korban yang sempat terlibat cekcok di ruang kelas
Baca Juga:Kompor Pembakaran Sosis Digunakan untuk Mengeringkan Baju, Satu Rumah di Sukemalang Subang Hampir Ludes TerbakarKronologi Guru SD Ditusuk Mantan Suami di Bandung, Langsung Tewas Ditempat
“Saya (pada hari) Jumat sempat mendamaikan, pelaku marah-marah di kelas tapi saya amankan tidak baik bagi kejiwaan anak-anak ajak bicara di ruang sekolah beliau agak reda. Bu Ati menelepon Polsek Coblong datang dari pihak kepolisian, dua orang terjadi diskusi dan saling memanfaatkan,” bebernya.
Sehingga, ia pun mengaku, dengan adanya peristiwa tersebut dirinya tidak menyangka akan adanya penusukan yang dilakukan oleh pelaku kepada rekan kerjanya.
Ia menduga, pelaku melakukan tindak pidana tersebut dikarenakan menyimpan dendam kepada korban yang tidak melibatkannya dalam proses pernikahan anak keduanya.
“Kayanya motif ada dendam. Pada 12 Februari anak mereka mau menikah, nah si pelaku merasa sakit hati tidak dilibatkan dalam pernikahan tersebut,” tuturnya.(je/ded)