SUBANG-Memasuki puncak musim penghujan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Subang Udin Jazudin menyebutkan, BPBD sudah melakukan upaya-upaya pencegahan bencana. Termasuk pencegahan bencana banjir, agar tidak terjadi seperti tahun lalu di Pantura.
Dia mengatakan, salah satu faktor yang menyebabkan wilayah di Pantura banjir karena adanya pendangkalan di beberapa aliran sungai, utamanya di Sungai Cipunagara.
“Meski penanggulangannya hanya bersifat sementara, namun upaya itu ada, kita sudah keruk beberapa bagian sungai yang alami pendangkalan. Sehingga kita optimis puncak penghujan yang diprediksi oleh BMKG hingga Maret ini bisa mengurangi potensi banjir tersebut,” paparnya ditemui di ruang kerjanya, Kamis (10/2).
Baca Juga:Covid-19 Bukan Halangan, Program Pendidikan Kabupaten Subang Kini MenduniaAwas Hoax!!! PT. Meiloon Belum Buka Rekrutmen Tenaga Kerja
Semenjak periode Januari hingga Februari ini, bencana di Kabupaten Subang masih relatif landai. Sejauh ini baru ada dua bencana besar, yaitu puting beliung di Cipeundeuy dan Cirangkong beberapa waktu lalu.
“Kalau yang besar ya baru dua kejadian. Kalau longsor banyak, apalagi di daerah Selatan. Cuma tidak menimbulkan potensi bencana, biasanya kita langsung tangani di bronjong atau ditahan karung,” jelasnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi pemberian stimulan untuk korban bencana di Cipeundeuy, Udin menegaskan, saat ini sedang dilakukan pemberkasan untuk disetujui Bupati Subang.
“Supaya sekaligus, kan di sana ada beberapa rumah, jadi memang kita kolektifkan. Per hari ini sudah masuk laporannya ke bupati, tinggal nunggu persetujuan beliau,” tukasnya.(idr/ysp)