KARAWANG-Desa Wisata Sedari menjadi salah satu tempat wisata yang masuk ke dalam West Java Calendar of Event (WJCOE) 2022, yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Jawa Barat pada live streaming Smilling West Java, Selasa (15/2).
Kepala Bidang Pemasaran pada Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kabupaten Karawang, Dadan Hendrayana memgatakan, dalam acara tersebut disampaikan ada 50 kalender event kegiatan wisata yang ada di Jawa Barat.
“Untuk Kabupaten Karawang sendiri kita masuk eventnya itu kegiatan Festival Perahu Cantik Goyang Karawang. Rencana pelaksanaan akan dilaksanakan di Pantai Sedari, Desa Wisata Sedari kemudian pelaksanaannya tanggal 10-11 November tahun ini,” kata dia ketika ditemui di Kantor Disparbud Kabupaten Karawang, Rabu (16/2).
Baca Juga:Deputi Kewirausahaan Sarankan Pemasaran UMKM Secara DigitalPorprov XIV Jabar Bantu Tingkatkan PerekonomianÂ
Dadan berharap, kegiatan ini bisa terlaksana. “Mudah-mudahan Covid-19 sudah mereda, karena kalau masih tinggi otomatis tidak bisa dilaksanakan. Kaitan tadi dengan desa wisata Jawa Barat itu memang sedang kita gencar-gencarnya melakukan pembinaan untuk membentuk desa wisata di seluruh Jawa Barat termasuk Karawang,” imbuhnya.
Menurutnya, dengan didukungnya Perda Desa Wisata, pihaknya bisa terus berupaya dalam membangun potensi wisata yang ada di desa-desa di wilayah Kabupaten Karawang.
“Alhamdulillah Karawang sendiri sudah punya Perda kaitan Desa Wisata. Kita sudah punya kebijakan hukumnya dan ini tinggal dilaksanakan oleh kita beserta seluruh desa yang ada di Kabupaten Karawang. Karena potensi desa wisata di kita ini sangat cukup banyak sekali, hanya belum tergali, belum ada gerakan dari masyarakat setempat, karena kita butuh masyarakat untuk mendorong desa yang memiliki potensi wisata,” ujarnya.
Dia merinci, sejak tahun 2018 masyarakat yang berada di Desa Sedari menginginkan wilayahnya tersebut menjadi tempat wisata dengan melibatkan beberapa tokoh masyarakat setempat beserta calon investor.
“Seperti contoh Desa Sedari itu kita sebut desa ajaib, karena di tahun 2018 mereka ke Disparbud lalu ekspos kaitan Desa Sedari itu ingin menjadi desa wisata. Mereka ada keinginan melalui kepala desa dan tokoh masyarakat beserta calon investornya dibawa, untuk pengembangan di sini di 2018. Alhamdulillah, di 2019 ada pengembangan dan mereka sudah menghasilkan PAD untuk kita, berikut pun tahun berikutnya sudah menghasilkan PAD,” ujarnya.