Gubernur Jabar Ridwan Kamil Berikan Bantuan 2 Miliar untuk Renovasi Rumah Korban Banjir di Baros Kota Sukabumi

Gubernur Jabar Ridwan Kamil Berikan Bantuan 2 Miliar untuk Renovasi Rumah Korban Banjir di Baros Kota Sukabumi
0 Komentar

SUKABUMI – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengunjungi lokasi korban bencana banjir bandang di Kampung Sudajaya dan Tugu, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Sabtu (19/02).

Dalam kegiatan itu, Kang Emil yang digadang-gadang sebagai calon presiden 2024 itu didampingi Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana, Walikota Sukabumi Achmad Fahmi, Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY. Zainal Abidin, dan Dandim 0607 Letkol Inf Dedy Ariyanto.

Dari hasil pemantauannya, Kang Emil sapaan Ridwan Kamil akan memberikan bantuan lanjutan terhadap korban bencana banjir bandang.

Baca Juga:Kades Ciasem Baru Indah Aprianti bersama Dirut Sang Hyang Sri Bagikan Beras Untuk JompoMenko Airlangga Hadiri Groundbreaking Perluasan Pabrik Refinery Mineral Pertama di Indonesia

“Banyak sekali rumah yang rusak berat, saya titipkan ke pak wali dengan tim dibantu TNI POLRI hari ini dan besok insyaallah selesai dengan tim yang siap nanti pak Kapolda akan kerahkan,” kata Kang Emil yang merupakan tokoh nasional kepada awak media.

Bantuan yang diserahkan Kang Emil beserta timnya kepada korban bencana banjir bandang bertotal sebesar Rp 2 miliar, yang nantinya akan dialokasikan untuk rehabilitasi dan recovery atas kejadian bencana di Kota Sukabumi.

“Kemudian nanti buat rehabilitasi pembangunan rumah sedang dihitung dulu oleh aparat terkait setempat, bantuan dari pemprov 1,5 miliar dan ditambah zakat-zakat dari orang yang baik titip ke saya sebesar Rp. 500 juta. Jadi total Rp. 2 miliar. Saya hitung kalau membangun kelihatannya memadai nanti tinggal diatur oleh pak Wali saja,” ujar Kang Emil.

Selanjutnya ia akan melakukan langkah antisipasi dengan mengkaji Sungai Cisuda yang menjadi sumber banjir bandang. Menurutnya kejadian ini merupakan yang terbesar usai terakhir kali pada tahun 90-an.

“Ya, nantikan harus diteliti juga soalnya kalau dari laporan ini kan terakhir besar ini tahun 90-an, berarti ini kan karena cuaca ekstrem dari jam 2 sampai jam 8 hujan besar tidak berhenti, tentulah itu tidak lazim ya kita nanti juga cek ke BMKG apakah ada pola yang sama di masa depan supaya kita lebih waspada,” tuturnya.

Dari keterangan yang disampaikan walikota Sukabumi Achmad Fahmi, jumlah korban terdampak mencapai ribuan dengan catatan satu kematian akibat banjir bandang ini.

“Kondisi saat ini di kelurahan Jayaraksa tiga ke RW-an yang terdampak dengan jumlah 696 KK, 1.670 jiwa yang terdampak seutuhnya, ada 46 rumah yang rusak berat, kemudian 38 rusak sedang, dan 146 rusak ringan,” kata Fahmi.

0 Komentar