KARAWANG-Api melalap bangunan Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Miftahul Khoirot di Desa Manggungjaya Kecamatan Cilamaya Kulon, Senin (21/2) siang. Nahas, Delapan santri laki-laki meninggal dunia akibat terbakar dan puluhan santri lainnya mengalami luka bakar. Mereka terjebak kobaran api di lantai dua bangunan pondok prsantren.
“Iya benar, pesantren terbakar. Delapan meninggal terbakar saat santri tidur siang di lantai dua gedung. Lima santri lainnya mengalami luka bakar,” kata Camat Cilamaya Kulon, Rully Sutrisna di lokasi kejadian.
Rully menyebut, penyebab kebakaran diduga karena konsleting listrik yang menimbulkan bunga api dan menghanguskan bangunan pondok pesantren. Sementara, para santri yang rata-rata kelas lima SD itu sedang tidur siang.
Baca Juga:UPDATE! Berikut Nama Santri Korban Kebakaran Ponpes di Karawang, Dua Orang Berasal dari SubangBerduka! Santri Tahfidz Quran Korban Kebakaran Bertambah Jadi 8 Orang
“Proses evakuasi sedang berlangsung dan santri yang luka-luka dilarikan ke puskesmas,” ujarnya.
Ada tiga mobil kebakaran yang dikerahkan untuk menjinakan api, yakni dari Mobil Damkar Pos Cilamaya, Telagasari dan PLTGU Pasirrukem, Cilamaya Kulon.
Lihat Juga: Santri Tahfidz Qur’an Korban Kebakaran Bertambah Jadi Delapan orang
“Api sudah berhasil dijinakkan dan proses evakuasi sedang berlangsung,” Rohmat, Kepala Bidang Damkar BPBD Karawang saat dihubungi via telepon.
Rohmat menyatakan, jika identitas korban meninggal belum diketahui. Sebab kondisinya sudah hangus. Saat ini korban yang tewas sudah dibawa ke RSUD oleh tim inafis Polres Karawang, untuk di identifikasi lebih lanjut.
Dikatakan, pihaknya mendapat informasi kebakaran di ponpes Miftahul Khoirot, pihaknya menurunkan dua mobil pemadam kebakaran yang dibantu oleh satu mobil damkar dari Pertamina. “Kebakaran diduga adanya konsleting listrik,” katanya.
Rohmat menambahkan, jika kerugian akibat kebakaran itu diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Pihaknya melakukan assesment bersama aparat desa Manggungjaya, Polres Karawang dan aparat kecamatan setempat.
Informasi yang berhasil dihimpun, api diduga berasal dari korsleting listrik sekitar pukul 14.15 Wib. Api kemudian meletup hingga membakar bangunan pesantren lawas peninggalan Almarhum KH Buya Muhtadi Al Hafidz tersebut.
Baca Juga:Warga Karawang-Bekasi Terima Bansos Rutilahu, Nih Rinciannya…Gedung Creative Center Terbesar Jabar Hadir di Kota Bekasi, Ridwan Kamil: Agar Kota Bekasi Seimbang
Sementara itu, Penyuluh Agama Kecamatan Cilamaya Kulon, Sri, saat ditemui di lokasi kejadian, membenarkan santri yang meninggal menjadi delapan orang.