SUBANG-Salah satu santri meninggal akibat kebakaran pesantren di Karawang yaitu Satria Khalifah Aryana (12). Santri asal Purwadadi, Subang itu sempat menolong santri yang berusia 7 tahun.
“Cucu saya sempat menolong temannya yang 7 tahun, tapi tetap tidak tertolong karena api sudah membesar dan sudah menjebak mereka,” kata kakek Satria, Yayan Suryano, Selasa (22/2).
Yayan menjelaskan, cucunya yang disapa Alif itu, terjebak dalam kamar sebelum terbakar hingga meninggal dunia.
Baca Juga:PLN Dorong Pelanggan Pakai Kompor Induksi, Tekan Impor LPG dan Hemat APBNMenko Airlangga Beberkan Pentingnya Akselerasi Vaksinasi dan Kedisiplinan Penerapan Prokes untuk Kendalikan Kasus Aktif dan Perawatan di RS
Dia menceritakan, selepas sholat dzuhur sekira pukul 14.30 WIB, Alif bersama santri lainnya sedang beristirahat di kamar yang berada Pondok Pesantren Miftahul Khoirot.
Namun nahas, Alif bersama santri lainnya tidak dapat terselamatkan karena api yang begitu besar sudah merembet ke kamar.
“Ia (Alif) habis sholat dzuhur istirahat dilantai dua tempat kamarnya sekitar 10 orang sekira jam setengah 03.00 sore, konon katanya terjebak akibat konsleting listrik di kipas angin yang diketahui seperti itu,” ucapnya.
Alif mengalami luka bakar yang sangat parah. Jasad Alif sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Santiong, Kampung Warung Asem, Desa Purwadadi Timur, Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang.
Alif dimakamkan dengan menggunakan peti mati, karena bagian tubuhnya mengalami luka yang cukup parah akibat luka bakar.
Alif menjadi santri di Pondok Pesantren Miftahul Khoirut baru berjalan dua tahun, sejak umur 10 tahun. Yayan Suryano mengaku telah ikhlas atas musibah yang menimpa kerabatnya tersebut.
Dalam kesempatan itu, dia memohon doa agar keluarga yang ditinggalkan bisa senantiasa dibesarkan hati, sabar, serta tawakal. “Juga mohon doa semoga segala iman islam almarhum bisa diterima di sisi-Nya,” tambahnya.(idr/ygo/ysp)