SUBANG-Kasus pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak belum kunjung terungkap hingga kini. Kasus yang semula ditangani Polres, kini diambil alih oleh Polda Jawa Barat dibantu oleh Mabes Polri.
Kasus ini sudah berjalan enam bulan. Masyarakat Subang berspekulasi dan beropini mengenai siapakah dalang dan eksekutor pembunuhan keji tersebut.
Pembunuhan tersebut dicurigai ada kaitan asmara, uang hingga yayasan keluarga.
Pihak kepolisian sudah melakukan pemeriksaan terhadap puluhan saksi untuk mengungkap kasus tersebut. Polisi mengerahkan anjing pelacak, GPS, hingga melakukan pengecekan CCTV di sepanjang Jalancagak.
Baca Juga:Kehilangan Kendaraan? Cek ke Polres Karawang Ada 47 Motor dan 5 Mobil Hasil Operasi Jaran Lodaya, Mungkin Salah Satunya Punya KamuPelabuhan Patimban Targetkan Layani Ekspor 160.000 Unit Kendaraan
Informasi terbaru, Yosep Hidayah (59) yang merupakan suami sekaligus ayah dari korban akan kembali menjalani pemeriksaan oleh Polda Jawa Barat.Yosep sudah lebih dari tujuh kali dipanggil dan dimintai keterangan dari awal mula pembunuhan tersebut terjadi.
Tim Kuasa Hukum Yosep, Fajar Sidiq mengungkapkan, pemeriksaan terhadap kliennya akan dilakukan pada Senin (7/3). “Sudah lebih dari tujuh kali dilakukan pemeriksaan,” katanya.
Dia mengatakan, pemanggilan oleh polisi tersebut secara resmi melalui surat. Sebagai kuasa hukum, Fajar akan terus mengawal kliennya.”Kita dapat surat pemanggilan tersebut beberapa hari yang lalu,” katanya.
Masyarakat Subang Rinayanti (40) mengatakan, kasus pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak serasa film bersambung. Selama enam bulan lamanya kasus tersebut belum terungkap juga. “Udah kaya film bersambung. Ada pemeriksaan, saling tuduh dan lainnya,” jelasnya.
Rinayanti mengatakan, pembunuhan itu menyisakan luka terdalam bagi masyarakat Kabupaten Subang. Pasalnya, pembunuhan langsung dilakukan terhadap ibu dan anak.
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Tompo sebelumnya mengungkapkan, penyidik sudah melalukan pemeriksaan terhadap 100 saksi. Bahkan pihak Bareskrim Polri dengan tim Inafis sudah mengeluarkan skesta pelaku.
Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana berjanji pengungkapan pelaku akan dilakukan pada awal tahun 2022.(ygo/ysp)