SUBANG-Pengaturan trayek angkot di Kabupaten Subang, dinilai Pengurus Pasar Rakyat Sukamelang Subang, Hj. Ellys Langi masih terkesan sengkarut. Hal tersebut berdampak pada kesan penataan kota yang kumuh, dan tidak tertata.
Apalagi lanjut Ellys Langi, Subang di tahun ini, bakal menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jabar 2022. Bahkan Subang akan menjadi kota besar setelah Patimban beroperasi, dan Kawasan Industri berdiri.
“Masa masih ada angkot dan AKDP, yang masih mengetem di Wismakarya, Tablo, depan SMP Negeri 1, depan RS PPN, Pasar Pujasera, depan perempatan Jl. Panglejar, di Depan SMP Negeri 4, dan di depan SMK Negeri 1. Sehingga dengan kondisi seperti itu, terkesan di Subang banyak terminal bayangan,” terang Ellys Langi.
Baca Juga:Pemprov Apresiasi Program KB di PurwakartaMacBook Air Bakal Pake Chip M2, Segera Rilis?
Ellys mendesak, Dishub Kabupaten Subang, Organda dan Satlantas Polres Subang, untuk segera menertibkannya. Agar Subang ini, benar-benar menjadi Subang Jaya Istimewa dan Sejahtera (Jawara).
“Keberadaan angkutan umum yang mengetem di terminal bayangan itu, terkesan Subang kumuh dan semrawut. Maka saya harap, semua pihak segera menindaklanjutinya. Karena saya yakin dan percaya, Pak Bupati inginnya seperti itu, tetapi, di bawahnya yang tidak merespon,” terangnya lagi.
Dalam kesempatan yang sama, dia menyampaikan saran dan masukan kepada Pemerintah Daerah, terkait pengaturan seluruh trayek angkutan kota (Angkot) dan angkutan lainnya.
Karena menurut Ellys Langi, jika semua trayek angkutan umum masuk ke terminal, terlebih untuk angkot masuk ke jalur Pasar Rakyat, ceritanya akan lain.
Tentunya para pedagang di Pasar Rakyat tidak pada kabur, dan kembali ke tempat asalnya, yaitu Pasar Pujasera, dan Pasar Panjang. Ditambah dampak dari pandemi Covid-19, yang membuat para pedagang semakin menderita.
“Itulah alasan kenapa para pedagang di pasar Rakyat Sukamelang pada kabur, karena sepi pembeli, dan alasan yang paling logis, karena tidak ada satupun trayek angkutan umum, khususnya angkot, yang masuk ke terminal,” ungkap Hj. Ellys Langi.
Padahal, Terminal Subang merupakan terminal tipe A, yang seharusnya ramai dengan penumpang dan angkutan umum. Ini perlu ketegasan dari Dinas Perhubungan Kabupaten Subang, untuk menggiring semua trayek angkutan masuk ke terminal.