KARAWANG-Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Karawang, mengakui jika praktek oknum calo tenaga kerja masih terjadi di Karawang. Pasalnya, dari 1.500 perusahaan yang ada di Karawang, yang menggunakan aplikasi infoloker secara online baru ada 180 perusahaan.
Kepala Bidang Penempatan Kerja Dinas Keternagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Karawang, Endang Syafrudin mengatakan, aplikasi info lowongan kerja (infoloker) secara online baru digunakan oleh 180 perusahaan di Karawang. Jadi kemungkinan adanya praktek oknum calo tenaga kerja masih ada.
“Kami menargetkan 500 perusahaan tahun ini yang menggunakan aplikasi infoloker secara online,” ujar Endang.
Baca Juga:Harga Minyak Goreng Disesuaikan Pasar, Stok Kembali NormalCatat! Akibat Jika Terlalu Sering Makan Gorengan
Dikatakan, setiap program ada plus dan minus, Infoloker online punya keterbatasan di verifikasi data ketika pekerja banyak. Oleh sebab itu, tahun ini menambah jumlah server.
“Kendala teknis lainnya adalah sistem infoloker, tahun ini kita tambah servernya agar daya tampung data lebih besar,” katanya.
Selain itu, kata Endang, masih banyak perusahaan yang melakukan rekrutmen tenaga kerja di luar sistem Disnaker. Tidak hanya itu, saat ini pihaknya belum memiliki aturan secara khusus tentang infoloker.
“Kemarin saya sudah komunikasi dgn bagian hukum, untuk perubahan Perda no 1 tahun 2011 tentang ketenagakerjaan agar setiap ada rekrutmen 1 pintu di disnaker tambahannya melalui infoloker,” jelasnya.
Ia menambahkan, agar masyarakat tidak percaya pada iming-iming oknum calo. Apalagi yang mengatasnamakan bupati dan wakil bupati Karawang.
“Jangan mudah tergiur oleh informasi, datang dulu ke disnaker, kami terbuka untuk umum,” katanya.(use/vry)