Pantang Menyerah, Oky Sukses Raup Cuan dari Lele Mutiara

PETANI IKAN MILENIAL: Petani milenial, Oky Saputra memberikan pakan ternak ikan lele yang dibudidayakan di kolam bioflok di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. IST
PETANI IKAN MILENIAL: Petani milenial, Oky Saputra memberikan pakan ternak ikan lele yang dibudidayakan di kolam bioflok di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. IST
0 Komentar

Pantang Menyerah, Oky Sukses Raup Cuan dari Lele Mutiara

RAGAM – Bagi anak muda seperti Oky Saputra, awalnya ternak lele jenis Mutiara hanya usaha sampingan sembari dirinya bekerja di salah satu perusahaan swasta.

Menurut Oky, awalnya dia menjadikan budi daya lele jenis mutiara ini sebagai penghasilan tambahan dirinya sejak 2016 lalu. Namun, dia tidak pernah menyangka pandemi Covid-19 merubah hidupnya. Naas, dia salah satu karyawan yang di-PHK di tempat kerjanya.

Tidak ingin berlarut, Oky lalu bangkit dengan fokus menekuni budi daya lele yang semula ia jadikan sebagai usaha sampingan.

Baca Juga:Toko Trubus Buka Cabang Baru, Solusi Penghijauan di KarawangCara Merawat Kulit Wajah Secara Alami, Ikuti Launching Hyde Beauty Skincare

“Dulu usaha ini masih sampingan, saya sebelum pandemi kerja di salah satu perusahaan swasta. Nah saya kemudian di-PHK. Akhirnya yang tadinya ini jadi sampingan, malah jadi usaha utama,” jelasnya.

Mendapat pendampingan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, di lahan seluas 22×13 meter, Oky kini memiliki indukan lele mutiara lebih dari 10 paket indukan yang satu paketnya berjumlah 5 jantan dan 10 betina.

“Saya dapat indukan ini dari Balai Cijengkol, kita ada hampir 10 paket indukan,” jelasnya.

Setiap 21 hari, Oky kini rutin melakukan pemijahan, hingga ia mampu memproduksi bibit lele hingga 50.000 ekor per bulan. Jika dirupiahkan, Oky bisa mendapat Omzet Rp14 juta per bulan dari hasil produksi bibit lelenya.

“Ukuran yang dijual 5-7 Cm, kalau dari larva netas 1,5 bulan, atau 50 hari sudah bisa dijual,” imbuhnya.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Barat Hermansyah mengatakan, dari hasil panen yang dilakukan secara parsial, program ini sudah menghasilkan pemasukan cukup signifikan pada para peserta selain Oky.

“Kemudian ada 4 orang peserta PIM petani udang di Blanakan, Subang. Mereka ini yang sudah berhasil dalam siklus pertama itu,” katanya.

Hermansyah mengakui pihaknya terus menjaga semangat para peserta. Daya upaya dilakukan agar program PIM lancar.

Baca Juga:Jamin Ketersediaan Minyak Goreng, Stok Pasokan Bulan Ramadhan AmanProfil Singkat Dea OnlyFans, Mahasiswi Undip yang Tersandung Pornografi

“Kami memberikan pelatihan, pemagangan, ada diberi stimulus pakan, sampai kita sudah sampai ke offtaker dan pembiayaan kan. Semuanya lancar,” paparnya.

Namun dia juga mencatat ke depan aspek-aspek di lapangan harus bisa diantisipasi oleh para peserta dan pendamping di lapangan.(rls/vry)

0 Komentar