SUBANG-Aplikasi E-Absensi Jawara sempat menghebohkan para PNS, karena banyak PNS yang dipotong penghasilan Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP). Awal tahun 2022, banyak PNS yang mengeluhkan dipotong TPP, baik tingkat fungsional, kepala bidang hingga kepala dinas.
Hal tersebut mendapat sorotan Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi. “TPP yang dipotong tersebut merupakan konsekuensi dari kinerja PNS itu sendiri,” kata Wabup Subang, Agus Masykur.
Wabup Agus Masykur mengatakan, E-Absensi Jawara merupakan sistem absensi dan laporan kinerja secara elektronik. Tentunya, para PNS di Kabupaten Subang harus sudah paham. Satu tahun yang lalu, sebenarnya aplikasi tersebut sudah disosialisasikan sebelumnya. “Tahun kemarin sudah disosialisasikan, tentunya para PNS mengetahui hal tersebut,” katanya.
Baca Juga:Linda Megawati Gelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RIHaram Miskin Ide
Menurut Wabup, kebiasaan para PNS Subang yang absen secara manual menjadi elektronik. Harus dipahami, mengubah kebiasaan sulit, namun karena regulasi aturan PNS harus melakukan kebiasaan absensi secara digital.
“Nah, jadi kan keliatan yang kerja dan tidak kerja itu terukur. Kan kasihan juga yang kerja sudah maksimal dengan yang tidak. Tentunya ada reward dan punishment, salah satu contohnya adalah pemotongan TPP,” ujarnya.
Mengenai keluhan PNS kaitan dengan sistem digital yang membutuhkan jaringan internet tersebut, Wabup menegaskan, para PNS jangan beralasan juga, tidak punya kuota, jaringan yang jelek lah. Hal tersebut harus diupayakan. “Jangan sampai absensi tidak dilakukan, tapi tiktokan,” katanya.
Sebelumnya, ada PNS yang mengeluhkan tentang E-Absensi Jawara yang berdampak terhadap penghasilan TPP. Salah satu PNS yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, jika kendala ada di jarak dan internet yang sinyalnya jelek. “Kadang saya langsung ke lokasi tanpa harus ke kantor dulu. Lalu saya berada di daerah yang sinyalnya jelek. Lantas bagaimana bisa absen? Yang ada TPP saya terpotong secara otomatis,” katanya.(ygo/vry)