Awal Puasa Ramadan Tahun 2020 versi Muhammadiyah dan NU Berbeda? Ini Penjelasannya

hari raya idul adha 2023
0 Komentar

Tabrakan di Gronggong, Warga Perumnas Cirebon Meninggal, Motor Adu Banteng

“Ilmu penentuan kalender ini sangat penting, karena sangat berpengaruh untuk menentukan kapan dimulainya ibadah Ramadan,” katanya.

Bahkan, kata dia, Kemenag sampai hari ini selalu menyatukan perbedaan-perbedaan dalam penentuan Ramadan dengan diadakannya sidang isbat.

Dalam kesempatan yang sama Sekjen MUI Amirsyah Tambunan menyampaikan perbedaan dalam pendekatan hisab dan rukyat itu sebuah keniscayaan.

“Di satu sisi untuk memahami dan sebagai bentuk toleransi,” ujarnya.

Baca Juga:Link Video Dea Onlyfans Diburu Netizen, Ada Beberapa Video?Kasus Suami Jual Istri di Serang, Ternyata Segini Tarifnya

Sementara itu, Dirjen Bina Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin mengimbau umat Islam saling menghargai bila awal Ramadan 1443 Hijriah tahun ini tak serentak antara pemerintah dan Muhammadiyah.

Hal itu ia sampaikan merespons prediksi dari Badan Riset Nasional (BRIN) yang mengatakan 1 Ramadan 1443 H dari pemerintah akan berbeda dengan Muhammadiyah.

”Kalaupun terjadi perbedaan, kita berharap kita tetap bisa saling memahami dan menghargai,” kata Kamaruddin, Jumat (25/3).

Kamaruddin tak menampik perbedaan awal Ramadan bisa terjadi. Namun, Ia tak mau berspekulasi lebih lanjut terkait hal tersebut.

Sebab, Kemenag harus menunggu sidang isbat penentuan awal Ramadan 1443 yang digelar pada 1 April 2022.

“Sidang itu nanti akan dipimpin langsung oleh Menteri Agama dan akan dihadiri oleh MUI dan ormas-ormas Islam yang lain,” kata Kamaruddin.

Sidang Isbat Awal Ramadan Digelar 1 April

Kementerian Agama akan menggelar Sidang Isbat, penetapan 1 Ramadan 1443 Hijriah pada Jumat, 1 April 2022 petang.

Baca Juga:Buka Puasa Bersama Boleh, Tapi Dilarang Ngobrol, Ini Alasan Satgas Covid-19Tol Japek Arah Jakarta Macet Parah, Ternyata ini Penyebabnya

Isbat akan didahului dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Adib mengatakan, sidang Isbat akan mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis (hisab) dan hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan (rukyatul) hilal.

Secara hisab, semua sistem sepakat bahwa ijtimak menjelang Ramadan jatuh pada 1 April 2022 atau bertepatan dengan 29 Syakban 1443 Hijriah sekitar pukul 13.24 WIB.

“Pada hari rukyat, 29 Syakban 1443 H, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk, berkisar antara 1 derajat 6,78 menit sampai dengan 2 derajat 10,02 menit,” kata Adib di Jakarta, Jumat (25/3).

Untuk menentukan awal Ramadan 1443 Hijriah masih menunggu hasil rukyatul (pemantauan) hilal. Total ada 101 lokasi yang dijadikan titik rukyatul hilal di seluruh Indonesia.

0 Komentar