Tentang Niat Puasa Sebulan Penuh:
Dalam Sabil al-Huda Karya KH A Idris Marzuqi, Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri—semoga Allah merahmati Beliau—
Di dalam Karya beliau yang berisi himpunan wadhifah dan amaliyah menegaskan bahwa:
“Untuk berjaga-jaga agar puasa tetap sah ketika suatu saat lupa niat, sebaiknya pada hari pertama bulan Ramadhan berniat taqlid (mengikut) pada Imam Malik yang memperbolehkan niat puasa Ramadhan hanya pada permulaan saja. Dan adanya cara tersebut bukan berarti membuat kita tidak perlu lagi niat di setiap harinya, tetapi cukup hanya sebagai jalan keluar ketika benar-benar lupa,” (KH. A. Idris Marzuqi, Sabil al-Huda, hal. 51).
Lafazh niat puasa Sebulan penuh:
نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Baca Juga:Kumpulan Menu Sahur Sederhana dan Praktis Bulan Puasa 2022Ajib! Coca Cola Kini Rilis Minuman Rasa Jahe
Artinya: “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah” (terjemahan dari penulis).
Akan tetapi suatu masalah timbul muncul saat memasuki awal bulan Ramadhan ada wanita yang tidak dapat menjalankan puasa, bahwa bagaimana jika seseorang yang baru bisa berpuasa setelah hari pertama Ramadhan lalu berniat puasa seperti versi pendapat Imam Malik di atas? Hal tersebut perlu memahami konteks terlebih dahulu serta alasan mengapa pendapat Malikiyyah mempersilahkan jamak niat di awal Ramadhan.
- Bacaan Do’a Dan Niat Puasa Ramadhan Setiap Hari (di Bulan Ramadhan) Menurut Imam Asy-Syafi’ie, Imam Hanafi, Imam Hanbali
1). نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāna hādzihis sanati lillāhi ta‘ālā
Artinya, “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”