SUBANG-Menjelang bulan Ramadan terlihat pengemis mulai marak di sejumlah titik di perkotaan. Mereka berharap belas kasih dari orang lain.
Satu sisi, pengendara kerap merasa risih dengan kehadiran pengemis di lampu merah. Salah seorang pengendara, Waryono (43) mengatakan, tiap jelang bulan Ramadan terlihat ada peningkatan jumlah pengemis. “Mereka seperti yang tau momen belas kasihan,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres.
Menurutnya, pengemis seperti terlihat sehat dan tidak ada kesulitan sama sekali dalam beraktivitas. Bahkan kondisi tubuh yang masih bugar, namun mengandalkan telapak tangannya untuk menerima belas kasihan dari orang lain.
Baca Juga:Pelabuhan Patimban Tiap Hari Ekspor 2.500 Unit MobilApdesi Kabupaten Subang Bantah Deklarasi Jokowi Tiga Periode
Pengendara lainnya Nurman K (40) mengatakan, mengemis seakan-akan sudah menjadi profesi sehari-hari. Bisa saja penghasilan dari mengemis menjanjikan.
Salah satu pengemis di Subang Abah (60) mengaku merupakan lulusan perguruan tinggi ternama di Bandung jurusan seni.
Pengemis di Subang Sehari Bisa Dapat Rp300 Ribu
Namun karena tidak memiliki pekerjaan tetap, maka mencoba menghibur para pengendara dengan berjoget seadanya sambil mengharapkan belas kasihan pengendara. Dalam sehari, dia bisa mendapat Rp100 ribu hingga Rp300 ribu.
Sementara itu Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Subang Drs Budiansyah mengatakan, jumlah gelandangan dan pengemis di Subang sekitar 23 orang pada tahun 2021. Mereka pernah dilakukan pembinaan seperti bimbingan psikososial.
Pengemis bukan hanya berasal dari Subang saja, melainkan ada yang dari luar daerah.(ygo/ysp)