SUBANG-Kegiatan ekspor di Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, sampai saat ini masih terus berlangsung. Staf lalu lintas laut Pelabuhan Patimban, Mawardi kepada Pasundan Ekspres memaparkan, kegiatan ekspor di Pelabuhan Patimban, khususnya dalam bidang industri otomotif, yakni mobil, sampai saat ini masih terus berjalan.
“Per minggu kami mencatat ada sekitar 2.500 unit mobil yang di ekspor ke berbagai wilayah dari sini (Pelabuhan Patimban),” ungkapnya.
Mawardi menuturkan, pihak pengelola sampai saat ini masih terus melakukan oprasional, demi mendukung target dari pemerintah, yakni melaksanakan ekspor sebanyak 284.000 unit mobil pada tahun ini.
Baca Juga:Apdesi Kabupaten Subang Bantah Deklarasi Jokowi Tiga PeriodeJelang Ramadan, Harga Daging Sapi di Karawang Tembus Rp140.000
“Jika melihat antusias para eksportir sampai hari ini kami optimis target tersebut bisa tercapai,” katanya lagi.
Pada tahun 2021 lalu, nilai ekspor Indonesia mampu mencapai 231,5 miliar dolar AS pada tahun 2021 yang disumbangkan beberapa produk unggulan.
Capaian tersebut membuat sektor otomotif menduduki peringkat 8 dari 10 sektor unggulan. Sektor otomotif juga menjadi industri prioritas yang berkontribusi sebanyak 3,02% bagi GDP.
Data tersebut menunjukkan, Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang menjadi basis produksi global. Bahkan Gaikindo menyatakan, produksi Indonesia kini ada di posisi ke-13 dunia.
“Harapannya, setiap tahun Indonesia bisa melakukan kegiatan ekspor hingga 300 ribu unit,” harapnya.
Saat ditanyai kapan Pelabuhan Patimban siap melayani ekspor sektor industri selain otomotif, seperti rempah-rempah, handycraft, dan sebagainya?
Mawardi menegaskan, jika pada pertengahan tahun 2023 pedanaan sudah siap, maka sudah dapat dipastikan mulai 2024 sudah bisa melayani kegiatan ekspor di sektor industri selain otomotif.
Baca Juga:Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2022 atau Ramadhan 1443 H untuk wilayah Kabupaten SubangPPKM Level Dua, Ini Aturan Shalat Tarawih di Subang Ramadhan Tahun 2022
“Kalau untuk tempatnya itu kami sudah siap, tinggal pengadaan crane nya untuk cargo handling, itu bukan main-main biayanya, sekarang sedang pembahasan oleh konsorsium,” ungkapnya.(idr/vry)