SEJARAH – Chicxulub merupakan asteroid yang menabrak Bumi sekitar 65 juta tahun lalu. Efeknya dari Chicxulub tersebut ialah berakhirnya era Mesozoikum.
Efek dari hantaman asteroid berdiameter kisaran 11 hingga 81 km tersebut, terciptalah kawah besar di semenanjung Yucatan, Meksiko, yang masih ada sampai saat ini.
Lalu, luas kawah yang terbentuk dari tubrukan Chicxulub ke Bumi tersebut, mempunyai diameter 150 km, dan merupakan kawah terbesar kedua di Bumi ini.
Baca Juga:6 Penyebab Kenapa AC Tidak Dingin dan Cara Mengatasinya!Hukum Tidur Saat Puasa Menurut Islam, Boleh Asalkan…
Akibatnya, salah satu yang musnah dari muka Bumi kala itu, ialah Dinosaurus.
Chicxulub, Asteroid yang Menghancurkan Dinosaurus, Tapi Kecoa Selamat!
Hal yang menarik adalah, nenek moyang kecoa, yang pada masa itu juga eksis, ternyata bisa selamat, dan meninggalkan keturunan mereka sampai era modern sekarang ini.
Bagaimana kecoa bisa selamat dari tubrukan meteor, yang saat itu juga memicu terjadinya erupsi gunung-gunung berapi, yang berada dalam jangkauan seribu mil dari lokasi tubrukan itu.
Ternyata alasannya adalah, seperti dilansir dari EeathSky via Fin, bahwa tubuh kecoa ternyata dilengkapi dengan kemampuan bertahan di medan yang berat, termasuk kehancuran yang disebabkan meteor
Mempunyai desain tubuh yang tipis, kecoa mampu menyelinap ke tempat-tempat yang sempit, membantu mereka selamat dari efek yang disebabkan Chicxulub.
Menurut ahli, ketika suhu bumi melonjak naik akibat tubrukan keras itu, dan di saat kebanyakan spesies hewan musnah, namun tidak dengan kecoa.
Dengan karakteristik tubuhnya tersebut, kecoa dapat bersembunyi antara celah-celah tanah, yang memberikan mereka perlindungan dari panas di permukaan bumi.
Baca Juga:Dijuluki Kades Tercantik dan Termuda, Begini Pesona Rendyta Witrayani Setiawan!Hukum Berkumur Saat Puasa Ramadhan, Menggunakan Penyegar! Boleh, Asal…
Akan tetapi setelah itu, langit Bumi lalu diselimuti oleh debu-debu hitam yang disebabkan dari tubrukan Chicxulub.
Tanaman yang bergantung pada sinar matahari, tidak lagi mampu bertahan hidup. Demikian pula dengan hewan-hewan yang bergantung pada tumbuhan untuk tetap survive.
Di sini juga, karakteristik kecoa membuatnya tetap bertahan sebagai penyintas. termasuk dalam hewan omnivora, kecoa dapat bertahan hidup dengan apa pun yang tersedia di sekitarnya.
Tidak pilih-pilih ketika berbicara perihal makan, membuat serangga kecil yang bagi kebanyakan orang dianggap menjijikan itu, mampu bertahan hingga saat ini. (Jni).