Parenting – Sebagian anak saat pertama kali masuk sekolah biasanya tidak berani ditinggal sendiri. Apabila hal tersebut terjadi hanya pada minggu pertama masih dapat dianggap hal biasa.
Namun, bagaimana apabila hal tersebut terjadi lebih dari satu minggu bahkan satu bulan anak masih tidak berani ditinggal sendiri oleh orangtuanya?
Bahkan, ada anak yang sangat takut jika ditinggal sang ibu hingga tiap jam ia menengok ke jendela. Hanya untuk memastikan apakah ibunya masih setia berada di luar ataukah sudah pergi.
Apakah para orangtua sedang mengalami hal ini?
Baca Juga:Tak Perlu Khawatir, Begini Cara Atasi Baby Blues Untuk Para Ibu Muda Setelah MelahirkanNyentrik, Ciri Khas Suasana Ramadhan Di Penjuru Dunia
Jangan khawatir, tanpa perlu di tunggu orangtua anak akan tetap berani dan mandiri, berikut beberapa tips yang telah dikutip dari pelatihanparenting.com
Penyebab anak tidak berani ditinggal sendiri saat sekolah
Bisa jadi hal tersebut terjadi karena orangtua jarang memberikan kesempatan untuk anak berbuat secara mandiri.
Setiap anak akan melakukan sesuatu, bukan pujian yang ia dapatkan. Tetapi larangan, kemarahan dan kritikan dari orangtuanya.
Hal tersebut yang menimbulkan anak tumbuh menjadi pribadi yang kurang percaya diri. Anak-anak belum mengetahui potensinya karena orangtua menilai mereka masih kecil dan butuh bantuan.
Cara Membuat Anak Berani Sekolah Sendiri
Membuat anak berani sekolah sendiri tanpa didampingi orangtua adalah proses awal anak masuk sekolah.
Diminggu pertama, ibu boleh menunggu di sekolah dengan jarak yang cukup dekat supaya anak dapat melihat sang ibu dengan jelas. Tujuannya agar anak merasa aman dan nyaman di sekolah.
Setelah melewati minggu pertama, biasanya orangtua mulai mencuri-curi waktu untuk meninggalkan anak. Mayoritas para ibu menganggap cara ini ampuh membuat anak berani sekolah sendiri.
Justru hal tersebut akan membuat anak semakin merasa takut.
Baca Juga:Tata Cara Meminum Obat Saat BerpuasaMengerikan, Teguran Untuk Orang yang Enggan Berpuasa, Begini Penjelasannya
Pada minggu kedua, Ibu bisa tetap menunggu dengan jarak yang agak jauh tetapi masih terlihat oleh anak. Kemudian, ibu harus menjelaskan kepada sang anak. Misalnya,
“Kakak, mama masih nungguin kamu di sekolah kok. Mama ada di kantin dekat lapangan. Hal ini mama lakukan supaya kakak bisa fokus belajar dan berani sekolah sendiri tanpa mama.”