Masjid Raya Al-Mahsun atau biasa dikenal Masjid Raya Medan merupakan salah satu peninggalan Sultan Deli di Sumatera Utara yang bernama Sultan Ma’moen Al Rasyid.
Masjid Raya Al-Mahsun terletak di Jalan Sisingmaraja, Medan, Sumatera Utara. Awalnya, masjid ini dirancang oleh arsitek Belanda Van Erp yang juga merancang Istana Maimun, tetapi prosesnya dikerjakan oleh JA Tingdeman.
Luas bangunan Masjid sekitar 5000 m² dan dibangun diatas lahan seluas 18.000 m². Pembangunan masjid ini memakan waktu selama 3 tahun dari tanggal 21 Agustus 1906 sampai 19 September 1909.
Baca Juga:Seblak Kuliner Pedas Yang Biasa Disantap Selepas Pulang TarawihManfaat Jus Buah Naga Minuman Segar Untuk Berbuka Puasa
Masjid Raya ini telah berumur dari 1 abad dan termasuk salah satu bangunan tertua di Kota Medan. Masjid ini sampai sekarang masih digunakan oleh umat muslim untuk beribadah dan berdoa setiap harinya.
Bangunan Masjid Raya Medan berupa persegi delapan dengat empat serambi paling utama dibagian depan, belakang serta samping kiri dan kanan. Ke empat serambi itu menjadi pintu masuk ke Masjid Raya Medan.
Dibagian dalam masjid ada delapan pilar berdiameter 0,60 m yang menyokong kubah paling utama dibagian tengah. Sedangkan empat kubah yang lain ada diatas ke empat serambi. Ada juga dua menara di samping kanan kiri sisi belakang Masjid Raya Medan.
Sebagian dari bahan bangunan dekorasi masjid ini dibuat di negara Italia. Masjid Raya Medan ini merupakan masjid yang paling indah dan masjid terbesar di Sunatera Utara.
Masjid ini begitu megah serta menganggumkan dan banyak dikagumi orang lantaran memilki bentuk yang tidak biasa dengan masjid lainnya.
Bagi kamu yang sedang berlibur ke Medan, jangan lewatkan untuk berkunjung ke Masjid Raya Medan ini. Karena tempat ini cocok untuk kamu yang tertarik belajar sejarah. Kamu juga dapat menggali lebih dalam lagi sejarah tentang Masjid Raya Medan ini. (cdp)