SUBANG-Bau sampah yang menyengat, acap kali menganggu indra penciuman manusia. Terlebih ketika ada angin kencang dan hujan, sampah tersebut juga akan membuat kumuh lingkungan sekitarnya.
Di Kelurahan Sukamelang, ada Dua rumah warga yang terdampak Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Sampah yang berterbangan, bau menyengat dan mengotori lingkungan sehingga warga di Dua rumah tersebut enggan keluar rumah. Kondisi tersebut sudah sejak bertahun-tahun lamanya.
Alhasil, masyarakat yang merasa kasihan dan peduli dengan lingkungan, bersama-sama melalukan pembersihan dan menyulap TPS menjadi bangunan serbaguna, yang bisa dipakai oleh masyarakat.
Baca Juga:THR ASN, TNI Polri dan Pensiunan Cair Mulai Hari Ini, Coba Cek Rekening Sekarang JugaMasuk Bamus, Pemekaran Pantura Subang Segera Diparipurnakan
Aksi masyarakat yang berbondong- ondong membersihkan lingkungan tersebut, menjadi tontonan dari pengendara yang melintas. Aksi bersih-bersih lingkungan tersebut dianggap menyelamatkan warga di Dua rumah yang terisolir.
Ketua RW 14 Kelurahan Sukamelang Aji Sutaji SH. mengatakan, kondisi kumuh dan juga bau menyengat yang berasal dari TPS yang berdiri di Lapang Sepak bola RW 14 tersebut, acap kali menjadi keluhan bagi masyarakat sekitar, termasuk pengendara yang melintas. Terlebih, ketika cuaca angin kencang, juga hujan. “Sampahnya keluar, karena kebawa angin ngotoroin jalan. Rumah warga dan bau busuknya pun jadi keluhan pengendara yang melintas,” katanya.
Dijelaskan Aji, TPS tersebut sudah berdiri sejak Lima tahun kebelakang. Sampah tersebut selalu menjadi keluhan, sehingga dirinya bersama warga berinisiatif untuk melalukan pembersihan lingkungan, termasuk merubah fungsi TPS tersebut. “Ini hasil musyawarah. Toh, ini untuk kebaikan bersama,” katanya.
TPS tersebut akan disulap menjadi Bangunan Serbaguna. Nantinya bisa dipakai untuk tempat ganti kostum pemain bola, dipakai untuk loket karcis ketika di lapangan tersebut menggelar turnamen sepak bola, termasuk bisa dipakai untuk kegiatan Posyandu. “Bermacam fungsi, nantinya bisa dipakai oleh ibu-ibu PKK untuk kegiatan posyandu, keperluan sepakbola, taman baca dan lainnya,” katanya.
Akibat sampah tersebut, dua rumah warga disekitar TPS menjadi penuh dengan sampah. “Pemilik rumah gak bisa kemana-mana, akibat sampah yang berterbangan dan mengarah ke rumah warga tersebut,” katanya.
Sementara itu warga sekitar, Ade (50) mengatakan, dirinya yang ikut melakukan aksi bersih-bersih merasa gembira. Pasalnya, tidak akan ada lagi aroma bau busuk menusuk hidung dan sampah bertebaran, hingga ke bahu jalan termasuk ke rumah-rumah. “Ini yang kami inginkan. Akhirnya, selama bertahun tahun bisa terbebas kekumuhan dan bau sampah,” ungkapnya.