Sejarah Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon

masjid agung sang cipta rasa cirebon
0 Komentar

RAGAM-Masjid Agung Sang Cipta Rasa salah satu peninggalan sejarah di Kota Cirebon, Jawa Barat, yang ikonik. Masjid Agung Cipta Rasa menjadi bukti salah satu siar Islam di tanah Jawa.

Selain saksi bisu penyebaran Islam pada zaman Wali Songo, rupanya Masjid Agung Sang Cipta Rasa juga menjadi romansa Sunan Gunung Jati. Masjid ini dibangun pada tahun 1480 Masehi.

Saat itu Sunan Gunung Jati telah mempersunting Nyi Mas Pakungwati. Masjid Agung Sang Cipta Rasa merupakan aktualisasi rasa cinta Sunan Gunung Jati atau Syekh Maulana Syarih Hidayatullah kepada Istirnya.

Baca Juga:Ragam Manfaat Sayur Bayam Untuk Kesehatan5 Manfaat Unik Buka Puasa dengan Kolak Ubi

Bangunan masjid ini dibagi menjadi dua, ruang utama dan serambi. Untuk masuk ke ruang utama, jemaah atau pengunjung harus menundukkan kepala. Sebab, pintu masuk ke ruang utama dibuat begitu kecil.

Diruang utama masjid terdapat dua tempat khusus bagi keluarga kesultanan Cirebon, yakni persis di samping tempat imam dan saf paling belakang. Tempat khusus bagi keluarga kesultanan ini dikelilingi dengan pagar kayu, tingginya sekitar 50 cm.

Arsitektur bangunan masjid ini merupakan percampuran antara Islam dan Hindu. Sebab, Sunan Gunung Jati menunjuk dua arsitek hebat untuk membangun Masjid Agung Sang Cipta Rasa, yaitu Sunan Kalijaga dan Raden Patah.

Pada jaman dulu, sebelumnya Masjid Agung Sang Cipta Rasa ini bernama Masjid Pakung Wati, nama istri Sunan Gunung Jati. Kemudian nama masjid diubah pada tahun 1970 menjadi Masjid Agung Sang Cipta Rasa.

Seperti yang sudah dijelaskan, sebelumnya masjid tersebut bernama Pakung Wati. Menurut cerita rakyat, pembangunan masjid tersebut hanya dalam tempo satu malam. Masjid tersebut langsung digunakan untuk salat subuh setelah selesai bangun. (cdp)

0 Komentar