PURWAKARTA-PKS yang terlahir sejak dulu adalah partainya anak muda, meskipun hari ini para pelaku politiknya sudah mulai menua. Maka dari itu konsep kaderisasi hari ini akan terus berbicara tentang anak muda.
Demikian disampaikan Ketua DPD PKS Kabupaten Purwakarta Moch. Arief Kurniawan atau akrab disapa Haji Akur saat menghadiri Pesantren Milenial yang diselenggarakan Bidang Kepemudaan DPD PKS Purwakarta di Sekretariat DPD PKS Purwakarta, Jl. Jend. Ahmad Yani, Cipaisan, Purwakarta, akhir pekan kemarin. “Kenyataan di lapangan, berdasarkan data-data, saat ini masyarakat Indonesia didominasi anak muda. Untuk itu peranan politik PKS tidak boleh lepas dari pembinaan anak muda,” kata Haji Akur.
Benang merahnya, lanjut dia, PKS ini adalah partai kaderisasi. Adapun partai kaderisasi kental dengan pembinaan. Maka, sambungnya, pembinaan hari ini akan fokus kepada anak muda yang saat ini merupakan mayoritas penduduk Indonesia. “Bicara politik, berarti nanti mayoritas hak pilih ada di anak muda atau kerap disebut milenial. Untuk itu, muncul program-program turunan dari pusat, bahwa anak muda ini harus diprioritaskan, baik secara politik, sosial, maupun budaya,” ujarnya.
Baca Juga:Instagram Rachmawaty Dishub Makassar Diserbu, Netizen:  Gegara cantik apa….Benahi Internal Satpoldam Subang, Maksimalkan Pelayanan kepada Masyarakat
Kemarin itu, kata Haji Akur, pada 15-17 April 2022, PKS melalui Bidang Kepemudaan menggelar Pesantren Milenial yang merupakan salah satu program turuan dari pusat. Tujuannya, untuk memberikan pembinaan dan pendidikan terkait dengan kondisi bangsa dan negara hari ini, terutama di Purwakarta. “Maka, kami membekali para peserta Pesantren Milenial yang merupakan anak-anak muda ini. Agar mereka siap berkontribusi di tengah-tengah masyarakat Purwakarta. Dengan berbagai macam modal, di antaranya kepribadian yang lebih didahulukan,” ucapnya yang juga menjadi pemateri pada kegiatan tersebut.
Disebutkannya, kepribadian sangat penting karena yang mendasari semua ilmu pengetahuan, perilaku itu adalah kepribadian manusia. Kemudian akan berdampak kepada akhlak, moral, dan lain sebagainya. “Kepribadian akan di-mix (dicampur) antara kepribadian budaya masyarakat lokal maupun kepribadian berdasarkan Alquran dan Hadits. Sehingga, kepribadian seorang muslim yang nantinya siap melayani umat, khususnya di Purwakarta,” kata Haji Akur.
Senada disampaikan Juru Bicara PKS Pipin Sopian yang juga menjadi pemateri pada Pesantren Milenial. “PKS menyadari ada apatisme anak muda terhadap politik. Karena itu PKS hadir untuk membangun kesadaran kolektif. Sehingga anak muda itu tidak menjadi objek yang dimanipulasi dan dieksploitasi untuk kepentingan politik,” kata Kang Pipin.