Agar puasa lebih khidmat dan memberikan manfaat maksimal bagi ibu hamil, dr Arfan memberikan tips agar mengurangi aktivitas fisik yang sekiranya banyak mengeluarkan energi. Seperti misalnya berjalan kaki dengan jarak yang jauh.
“Merasa lemas saat berpuasa adalah hal yang wajar. Jadi bila memungkinkan, sediakan lebih banyak waktu untuk beristirahat,” terangnya.
Namun ia juga menggaris bawahi, bagi ibu hamil agar segera batalkan puasa jika mengalami muntah-muntah lebih dari tiga kali yang dapat menyebabkan dehidrasi, mengalami diare yang diikuti rasa mulas, mimisan yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah, yang menandakan kondisi tubuh Ibu sudah tidak stabil, lemas dan pusing yang diikuti dengan mata yang berkunang-kunang.
Baca Juga:Bantu Ringankan Beban Masyarakat, Operasi Pasar Murah di Purwakarta Sebar 3.377 Paket Sembako BersubsidiTak Kalah Cantik dari Rachmawaty Prilly Pegawai Dishub Makassar, Ini Sosok Istri Najamuddin Sewang Korban Pembunuhan Kasatpol PP Kota Makassar
Hal ini pertanda timbulnya hipoglikemia, yaitu kondisi dimana kadar gula terlalu rendah serta berkeringat secara berlebihan, terutama keringat dingin. Ini menandakan bahwa kondisi fisik Ibu sudah tidak kuat lagi untuk berpuasa.
Sedangkan, saat Berbuka Puasa, seperti umumnya orang yang berbuka, ia menyarankan untuk mengawali dengan makanan dan minuman manis, seperti kurma dan kolak, untuk meningkatkan kadar gula darah.
“Namun, hindari berbuka dengan minuman dingin karena dapat menurunkan kerja lambung. Untuk makan malam, Ibu bisa makan dengan porsi lebih besar, tapi jangan sampai berlebihan. Selain itu, konsumsi air putih yang cukup untuk menjaga volume darah, mengatur suhu tubuh, melancarkan pengangkutan oksigen dan zat gizi, serta mencegah sembelit,” pungkasnya.
Lalu, ibu hamil tidak disarankan untuk berpuasa jika mengalami kondisi-kondisi seperti diabetes, hipertensi, pendarahan, dehidrasi, gangguan sistem pencernaan seperti maag, dan juga saat proses persalinan.(ygi/ysp)