SUBANG-Masa Jabatan Bupati dan Wakil Bupati Subang yang dipimpin Jimat-Akur tinggal menyisakan kurang dari 2 tahun.
Ketua Aliansi Masyarakat Pamanukan mengatakan, masa jabatan Jimat-Akur tidak bisa dikatakan berjalan dengan mulus. Paling terasa dampaknya adalah selama 2 tahun terakhir. Covid-19 membuat rencana pemerintah dimanapun termasuk Subang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Mengingat, penanganan Covid-19 selain banyak menyedot dan merubah anggaran, juga dalam dua tahun terakhir banyak rencana yang tak terlaksana akibat anggaran yang menipis.
“Masa jabatan tinggal 2 tahun lagi ini sebetulnya yang menjadi skala prioritas kerja dari Pemerintahan Jimat Akur ini inikan terkendala dengan adanya Covid-19. Sebetulnya capaiannya belum kelihatan secara wahh, dari hasil dari kerja mereka ini,” kata Asep.
Baca Juga:As-Syifa Tebar Manfaat di Bulan RamadhanSeorang Pelaku Pembunuhan Najamuddin Sewang Pegawai Dishub Makassar Ternyata Teman Sendiri
Dari sana, Asep menilai 2 tahun tersisa ke depan ini, Jimat-Akur memang harus benar-benar bisa menempatkan orang-orang yang sesuai dengan fungsi dan tugas serta keilmuannya ditempatnya.
“Belum lama ini dibentuk Tim Percepatan Pembangunan Daerah, ada rotasi mutasi baik untuk beberapa Kepala OPD dan Camat juga jabatan lain. Ini kita tinggal menunggu bagaimana dari penempatan itu, apakah bisa mengejawantahkan ide dan visi misi Bupati atau bagaimana,” jelas Asep.
Sebab menurut Asep, Jimat-Akur tidak akan bisa mensukseskan semua program-programnya jika tidak disokong oleh orang-orang yang mumpuni di bidangnya.
“Jadi harus sesuai dengan kapasitasnya. Selanjutnya, juga harus dihilangkan seremonial-seremonial yang tidak terlalu penting,” imbuhnya.
Saat ini kata Asep, lebih bagus adalah fokus terhadap terhadap apa yang harus dikerjakan untuk kepentingan rakyat. Sebab, masih banyak hal-hal yang menjadi sorotan seperti infrastruktur, kesejahteraan dan lainnya.
Apalagi, dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintahan Jimat-Akur mempunyai pemikiran-pemikiran yang sangat jauh dan visioner. Diantaranya beberapa program jala lingkar seperti Lingkar Cagak, Akses Serang panjang-Cipeundeuy, Jalan Cilamaya-Patimban hingga Lingkar Kota Subang.
“Sepertinya tidak terasa hari ini dan tidak akan terasa langsung saat ini. Beberapa sudah dikerjakan tetapi itu akan terasa beberapa tahun kedepan untuk anak cucu kita,” imbuhnya.
Baca Juga:Kinerjanya Nyata, AMK Subang Apresiasi Jimat 2 PeriodeBukan Satu, Dua Orang Anggota Polisi Terlibat Dalam Kasus Pembunuhan Pegawai Dishub Kota Makassar Najamuddin Sewang
Hanya saja menekankan, agar program infrastruktur tersebut juga perlu disampaikan dan terus disosialisasikan kepada masyarakat. Diharapkan masyarakat akan menerima itu dengan sebenar-benarnya. “Jadi selain dibarengi dengan sosialisasi pada masyarakat, perlahan program tersebut direalisasikan agar tidak selesai dalam tataran ide dan pemikiran. Tapi ada bukti dan perkembangan ditengah pro kontra jalan rusak vs jalan baru,” terang Asep.