KABUPATEN BANDUNG-Luapan Sungai Cikeruh disertai hujan deras yang cukup lama hingga banjir berdampak pada area sekolah dan bangunan SDN 07 Rancaekek. Sekolah yang berlokasi di Desa Ranvaekek Kulon, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung itu rusak setelah diterjang debit air yang cukup besar.
Melalui pantauan Jabar Ekspres di lokasi, terjangan banjir tak hanya merusak lapangan upacara yang sudah dipercantik, luapan air pun merobohkan benteng yang belum lama baru selesai dibangun. Bangunan yang baru selesai dicat terlihat rusak akibat lumpur, peralatan sekolah seperti bangku dan kursi tak dapat digunakan sementara pasca banjir.
Kepala SDN 07 Rancaekek, Suparyana menjelaskan, SDN 07 Rancaekek kembali diterjang banjir akibat luapan Sungai Cikeruh. “Terjangan banjir kali ini sama dengan terjangan banjir sebelumnya merendam belasan ruangan di sekolah ini,” kata Suparyana, Rabu (20/4).
Baca Juga:Tak Ada Penyekatan, Pemudik Lebaran 2022 Diimbau Lengkapi VaksinasiSambut Lebaran 2022, IOH Siap Berikan Pengalaman Digital Kelas Dunia
“Selain semua ruangan kini dipenuhi lumpur sisa banjir berikut sarana sekolah lainnya, benteng sekolah di pinggir Sungai Cikeruh yang baru dibangun pun roboh,” tambahnya.
Mengingat kondisi sekolah yang porak poranda, Suparyana menerangkan, untuk sementara proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) SDN 07 Rancaekek tidak dilakukan secara tatap muka.
“Murid-murid secara tatap muka dihentikan sementara, sebelum semua ruang kelas dinilai layak untuk belajar tatap muka,” ujarnya.
Kendati demikian, Suparyana menyampaikan, untuk siswa kelas 6 tetap melaksanalan KBM secara tatap muka.
“Terkhusus untuk murid-murid kelas 6 belajar tatap muka masih diberlakukan, hanya belajar tatap mukanya menumpang di Masjid Al Ma’un,” ucap Suparyana.
Diketahui, Masjid Al Ma’un lokasinya berada di wilayah RT04 RW06, Desa Rancaekek Kulon, Kecamatan Rancaekek.
“Untuk murid kelas 1 sampai kelas 5 belajar di rumah secara daring,” tutup Suparyana.(je/sep)