SUBANG-Meilianti Anjasmara (22) merupakan salah satu perempuan muda yang bekerja di bidang kesehatan. Perempuan asli Subang ini, sudah bekerja selama hampir dua tahun.
Meilianti mengaku, di era pandemi ini tantangan bekerja sebagai tenaga kesehatan terasa sangat berat karena selalu dihantui rasa takut akan tertular oleh Covid-19.
“Tantangan di era pandemi ini yang pasti takut tertular ya, apalagi kita sebagai Analis Kesehatan harus jadi garda terdepan,” ujar Meilianti kepada Pasundan Ekspres, Rabu (20/4).
Baca Juga:Edisi Hari Kartini 2022: dr. Sefti Atletika Asiani., M.Kes AAAM Gratiskan Biaya Bagi Pasien Kurang MampuEdisi Hari Kartini 2022: Indah Aprianti Lahir Bertepatan dengan Hari Kartini, Kepala Desa Perempuan Termuda, Awalnya Tak Niat Nyalon
“Semisal jika ada yang hendak test PCR, kan kita yang mengambil bagian analisnya jadi kita bener-bener kontak langsung sama pasien,” jelasnya.
Apalagi ketika kasus Covid-19 sedang meningkat, ia mengaku sampai harus menjalani double shift karena membludaknya jumlah pasien yang terpapar virus. Hingga ia jarang menghabiskan waktu di rumah.
“Aku bangga banget sama diri aku, kaya meskipun seberat pas lagi jalanin shift yang padet, aku suka ngomong sendiri kayak ya ampun gak nyangka masih bisa nolong sama ngobatin orang yang belum tentu orang lain bisa sekuat kita,” ungkap Meilianti mengungkapkan perasaan bangganya ketika menjadi salah satu tenaga kesehatan.
Ia mengungkapkan rasa bangga akan dirinya yang masih bisa mengabdi membantu menangani dan mengobati orang yang sakit. Orang lain belum tentu akan sehebat dirinya di tengah-tengah padatnya jadwal pekerjaan akibat membeludaknya pasien Covid-19.
“Harapan aku sih untuk perempuan di luar sana, jadilah wanita yang tangguh dan tidak bergantung akan laki-laki. Kalau kita bisa kerja dan usaha sendiri, apa salahnya?,” harapan perempuan cantik berkerudung itu.(erz/ysp/vry)