BANDUNG-DPRD Kota Bandung menyoroti keterlambatan pelantikan puluhan kepala sekolah (Kepsek) di Kota Bandung oleh Wali Kota Bandung Yana Mulyana. Tercatat, calon Kepsek yang dilantik menjadi kepala sekolah Selasa (19/4) kemarin, berjumlah 20 orang. Padahal, keseluruhan calon Kepsek yang seharusnya sudah dilantik berjumlah 42 orang untuk jenjang SMP.
“Saya mengapresiasi dengan pelantikan Kepsek kemarin walaupun telat dan ternyata itu pun belum semuanya dilantik,” ujar Sekretaris Komisi D DPRD Kota Bandung, Heri Hermawan, Rabu (20/4).
Meski begitu, Heri pun menilai, pelantikan Kepsek tersebut mengalami keterlambatan. Pasalnya, Kepsek yang seharusnya sudah dilantik di tahun-tahun sebelumnya, itu merupakan angkatan tahun 2019 dan 2021.
Baca Juga:Siswa SDN 07 Terpaksa Belajar di Masjid, Sekolah Rusak Diterjang BanjirTak Ada Penyekatan, Pemudik Lebaran 2022 Diimbau Lengkapi Vaksinasi
“Pelantikan Kepsek kemarin yang angkatan tahun 2019 berjumlah 12 orang, dan angkatan 2021 berjumlah 8 orang, jadi totalnya 20 orang,” sebut politikus Nasdem ini.
Akibat keterlambatan itu, Heri mengungkapkan, dari 20 Kepsek yang dilantik kemarin, terdapat satu Kepsek sudah melawati kedaluwarsa pelantikan.
“Ada satu Kepsek yang sudah kedaluwarsa dari segi usia yang mencapai 56 tahun akibat telat dilantik. Karena menurut Permen nomor 40 tahun 2020 itu, usia maksimal pada saat dilantik tidak boleh usia 56 tahun,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Heri meminta Pemkot Bandung agar tidak lagi mengulur waktu terhadap pelantikan Kepsek tersebut. Sebab menurut Heri, keterlambatan pelantikan Kepsek itu akan menyebabkan pelayanan sekolah tidak berjalan optimal. “Kalau masih terjadi keterlambatan pelatikan, itu pasti ada layanan yang terganggu,” tegasnya.
Itu pun untuk jenjang SMP. Sedangkan jenjang sekolah dasar (SD), Heri menyebut, calon Kepsek tersebut yang belum dilantik jumlahnya jauh lebih besar, mencapai 210 orang. Dari jumlah itu, mereka terbagi calon Kepsek yang dimutasi berjumlah 110 orang. Sementara calon Kepsek yang hasil promisi berjumlah 100 orang.
“Kalau bulan April ini baru dilantik, berarti ada 3-4 orang yang kedaluwarsa lagi,” ungkapnya.
Ia mengaku, belum mengetahui pasti alasan keterlambatan pelantikan calon Kepsek tersebut.
“Mungkin kemarin-kemarin terlambat karena wali kotanya masih Pelaksana Tugas (Plt), tapi kan sebelumnya ada yang angkatan 2019 kenapa enggak dilantik-lantik juga? Padahal waktu itu masih ada wali kota definitif,” keluhnya.
Baca Juga:Sambut Lebaran 2022, IOH Siap Berikan Pengalaman Digital Kelas DuniaBERSIAP! Harga Tiket Pesawat Diprediksi Menanjak
Oleh karena itu, sekali lagi Heri mendesak Wali Kota Yana Mulyana agar secepatnya melantik semua calon Kepsek tanpa terkecuali, demi pelayanan sekolah yang optimal.