Menginformasikan kondisi autisme kepada pihak sekolah agar dipahami
Sebab keterbatasannya sarana dan prasarana yang mendukung di Indonesia, lebih dari 70 persen anak autis di negeri kita masih bersekolah di sekolah biasa.
Dari awal, jangan ragu untuk menginformasikan keadaan autisme dan spektrum apa yang menjadi keadaan anak kepada pihak sekolah. Memberitahu sekolah lebih awal akan membantu para guru dan tenaga pengajar lain untuk mengerti keadaan anak dan emosi anak yang kerap berubah.
Sekolah yang baik tentunya akan bersedia mengerti dan memberikan dorongan terbaik kepada orangtua murid dengan keadaan autisme. Juga membantu menjaga resiko anak terkena pelecehan/ perundungan di sekolah.
Baca Juga:Deretan Restoran All You Can Eat di Bandung, Harga Bersahabat dan LezatPakar Ungkap Aplikasi PeduliLindungi Sebagai Aplikasi yang Bagus, Berikut Alasannya
Diskusikan untuk homeschooling dengan guru privat
Jika sekolah tidak berkenann atau tidak sanggup menyediakan kebutuhan anak autis, maka pilihan lainnya yang ada adalah mengadakan homeschooling.
Proses pembelajaran di rumah sendiri, selain membantu anak autis merasa lebih nyaman karena kegiatan dilaksanakan di tempat yang tidak asing dengannya. Juga memastikan si anak mendapat perhatian penuh dari guru privat.
Jika disekolah umum, satu orang guru atau wali kelas harus berhadapan dengan sekian puluh anak sehingga fokus perhatian mereka pun akan berkurang, dengan tenaga pengajar profesional yang khusus privat, anak autis secara optimal mendapat fokus sehingga kegiatan belajar mengajar pun lebih fleksibel dan lebih lancar berjalan.
Cari tahu potensi dan kesenangan mereka
Ada beberapa tokoh terkenaldengan kondisi autisme. Meski Bill Gates tidak pernah secara publik mengungkapkan bahwa ia autis, ada banyak petunjuk jelas yang menjadi ciri bahwa ia mengalami ASD.
Sementara Steve Jobs jelas memperlihatkan tanda-tanda Sindrom Asperger. Begitupun dengan Einstein, Michelangelo, Mozart, Tesla dan Newton.
Anak autis kebanyakan memiliki IQ di atas rata-rata, kejeniusan dan bakat terpendamnya harus terus digali.
Sejak anak mulai dinyatakan autis carilah apa kesenangan anak tersebut.
Setelah anak menemukan minat dan bakatnya, orangtua hanya tinggal mendampingi dengan terus mengarahkan anak untuk semakin menggali potensinya.