Kemudian, di video itu, dengan keseriusan dan kesungguhannya dia bisa meraup keuntungan hingga ratusan juta dalam satu hari dengan hanya berjualan basreng saja.
“Kami mulai terinspirasi dan kembali merintis usaha di samping background kami yang saat ini statusnya masih sebagai pegawai. Di hari selanjutnya, kami pun mulai kreatif, mencari tahu tips dan trik memulai usaha basreng,” ujarnya.
Ade dan Aziz pun mempelajari segala sesuatunya. Mulai dari teknik penggorengannya sampai ke pengepakan. Pun halnya dengan cara pemasaran dan mulai juga memikirkan merek atau nama produknya.
Baca Juga:Golkar Gagas UU Perlindungan Yatim Piatu, Peduli Generasi BangsaDibayar Tunai 635 Triliun Rupiah, Elon Musk Resmi Membeli Saham Twitter!
“Pada akhirnya kami memilihi nama Basreng Mang Barna sebagai nama brand kami. Nama tersebut diambil dari nama sapaan yang secara spontan terucap pada saat kami awal bertemu di tempat kerja, dan terciptalah Basreng Mang Barna,” ucapnya.
Dan sampai saat ini kerabat saudara dan customer pun banyak yang bertanya terkait nama bran kami, dan ini lah asal mula nya nama Mang Barna itu tercipta.
“Waktu terus berjalan kami mulai melakukan implementasi produk, dan ternyata menjadi pengusaha itu bukan perkara mudah. Kami sudah melakukan enam kali percobaan teknik penggorengan dan semuanya gagal,” katanya.
Ade menjelaskan, ada yang terlalu keras, ada yang lembek, alot, dan lainnya.
“Pada saat itu kami hampir menyerah, dengan modal pengalaman kegagalan itu kami mencoba memulai percobaan yang ketujuh kalinya, dan alhamdulillah kami menemukan polanya,” ucapnya.
Basreng Mang Barna, kata Ade, memiliki keunikan tersendiri dari produk basreng lainnya. Di antaranya, memiliki varian rasa yang banyak, yaitu rasa pedas daun jeruk, rasa original, rasa rendang, rasa rujak, rasa bumbu kacang, dan terakhir rasa yang paling unik yaitu rasa coklat crispy.
“Saat ini Basreng Mang Barna masih melakukan terus perbaikan dengan melakukan penjualan pada kerabat-kerabat dan rekan-rekan. Pemasarannya dari mulut ke mulut, memanfaatkan media sosial dan konsinyasi dengan beberapa pemilik toko,” ujarnya.
Ade dan Aziz pun berharap Basreng Mang Barna semakin berkembang. Bahkan cita-citanya memiliki pabrik sendiri dan bisa melakukan penjualan hingga ke luar negeri alias ekspor.