Apa Puasa Syawal dan Bayar Utang Puasa Boleh Digabung? Simak Penjelasannya!

Apa Puasa Syawal dan Bayar Utang Puasa Boleh Digabung? Simak Penjelasannya!
0 Komentar

PASUNDANEKSPRES, Religi – Berikut ini artikel mengenai apakah niat puasa syawal dan bayar utang puasa keduanya boleh digabung? Keduanya memang masih membingungkan sebagian umat Muslim.

Puasa Syawal itu sendiri adalah suatu puasa sunnah yang pelaksanaannya enam hari selama bulan Syawal. Puasa ini juga bisa mulai dijalankan sehari setelah Hari Raya Idul Fitri berlangsung.

Hadist mengenai keutamaan berpuasa di bulan Syawal:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْر

Kemudian, mengganti puasa Ramadan atau puasa qadha Ramadan adalah suatu kewajiban bagi umat Islam. Utamanya bagi mereka yang terpaksa harus meninggalkan puasa selama sebulan Ramadan penuh akibat dari kondisi syar’i tertentu seperti yang sudah dijelaskan pada surah Al Baqarah ayat 184:

أَيَّامًا مَّعْدُودَٰتٍ ۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى ٱلَّذِينَ يُطِيقُونَهُۥ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُۥ ۚ وَأَن تَصُومُوا۟ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

Baca Juga:Hukum Menafkahi Ibu Setelah Menikah! Mendahulukan Nafkah Istri atau Ibu? Simak IniKapolda Jabar Turun Langsung Cek Kepadatan Lalin di Jalur Wisata Lembang

Artinya: “(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”

 

Apa Puasa Syawal dan Bayar Utang Puasa Boleh Digabung?

Sebetulnya, masih ada perbedaan pendapat mengenai permasalahan ini di kalangan ulama mazhab Syafi’i. Pendapat pertama, Ibnu Hajar al Haitamiy dan Syekh Ar Ramli dalam Kitab I’anatut Thalibin menjelaskan, bacaan niat puasa syawal dan mengganti puasa Ramadan dapat digabung sekaligus tanpa mengurangi pahala keduanya

Sementara itu, seperti yang dikutip dari Step By Step Fiqih Puasa Edisi Revisi oleh Agus Arifin. Abu Makhramah lebih menganjurkan untuk mengutamakan puasa yang sifatnya wajib yakni, mengganti puasa Ramadan atau puasa qadha Ramadhan. Kemudian, seorang muslim dapat melanjutkan dengan puasa Syawal selama enam hari setelahnya dengan membaca niat puasa Syawal. (Erz)

0 Komentar