SUBANG-Harga cabai terbilang masih tinggi pasca libur lebaran. Di pasar tradisional di Subang harga cabai mencapai Rp72 ribu hingga Rp75 ribu per kg. Semula harga per kg sebesar Rp52 ribu.
Pedagang sayuran di Pasar Inpres-Pagaden Cha Cha Nirasya (42) mengatakan, kenaikan harga cabai sejak memasuki Idul Fitri.
“Harga sekarang mendingan, dulu sebelum lebaran mencapai Rp100 ribu per kg,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres, Minggu (8/5).
Baca Juga:Jessica Iskandar: Cantik SendiriTanggap Bencana, Korem 063 Apresiasi Kodim 0619
Dia mengatakan,walaupun harga cabai saat ini mulai turun namun tidak membuat pelanggan. Pelanggan menyebut harga Rp72 ribu hingga Rp75 ribu per kg masih terbilang mahal.
Cha Cha mengatakan, harga cabai sering kali melonjak ketika memasuki musim lebaran tiba. Kondisi ini terjadi setiap tahunnya, sehingga masyarakat keberatan atas kenaikan harga tersebut.
Warga Pasircabe -Pagaden Yasmine (30) mengaku mengurangi masak yang pedas karena hargai cabai masih terbilang tinggi.
“Uang sudah habis saat liburan lebaran, harga cabai malah naik,” katanya.
Yasmine berharap pemerintah agar melakukan antisipasi kenaikan harga cabai yang melonjak pasca lebaran tiba. “Bentuk langkah antisipasi dong, kalau gini terus ya masyarakat yang kena imbasnya,” bebernya.
Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Subang Dr Yayat Sudrajat mengatakan, kenaikan harga cabaik selalu terjadi saat bulan Ramadhan dan pasca lebaran.
Dia mengatakan, kenaikan harga cabai bukan hanya terjadi di Subang, melainkan di berbagai daerah. Cabai yang masuk ke Subang didatangkan dari Lembang, Bandung Barat.
Baca Juga:695.469 Kendaraan Lintasi Tol Cipali Selama Arus MudikNanas Subang Diburu Wisatawan Luar Daerah
“Kondisi tersebut bukan hanya terjadi di Subang saja melainkan di luar daerah juga,” bebernya.
Seperti diketahui Pengamat Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Hermanto mengungkapkan, harga cabai yang cenderung naik saat Ramadan hingga pasca lebaran dikarenakan permintaan tetap namun pasokan.(ygo/ysp)