KARAWANG-DPRD mewajarkan jika Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang tidak menganggarkan biaya perawatan bagi Kampung Budaya. Pasalnya, tempat yang awalnya ditujukan untuk destinasi wisata itu menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp1 miliar dalam setiap tahunnya, tapi tak menghasilan apa-apa.
Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Karawang, Saidah Anwar mengatakan, suatu hal yang wajar bila Pemerintah Daerah tidak menganggarkan biaya perawatan atau pemeliharaan bagi Kampung Budaya yang berada di Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang. Pasalnya, Kampung Budaya dianggap tidak menghasilkan PAD.
“Wajar ditolak, setiap tahun tidak ada menghasilkan,” ujar Saidah.
Dikatakan, bahkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Karawang yang sudah pensiun itu, berjanji Rp1 miliar satu tahun untuk PAD dari penghasilan Kampung Budaya, namun faktanya belum terbukti.
Baca Juga:Ini Jumlah Kuota Calon Haji Asal Subang yang Berangkat Tahun IniAjak ASN Kejar Ketertinggalan Pembangunan
“Saya masih ingat waktu Kepala Dinasnya yang saat ini sudah pensiun (Okih, red), dia itu janji satu tahun itu Rp1 miliar penghasilan dari Kampung Budaya. Tapi faktanya boro-boro,” singgungnya.
Terlebih secara terang-terangan, Saidah sama sekali belum pernah mendengar bahwa Kampung Budaya itu menghasilkan PAD. “Sampai saat ini belum mendengar laporan Kampung Budaya menghasilkan PAD berapa-berapanya. Rp100 juta kah? Rp200 juta kah? Setiap tahunnya enggak ada,” pungkasnya.(use/vry)