RAGAM – Ikan asin adalah salah satu olahan ikan tradisional yang banyak disukai orang-orang. Rasanya yang khas dan cocok disajikan dalam berbagai menu membuatnya banyak digemari dan banyak dicari.
Namun dibalik kenikmatannya, ikan asin akan berdampak buruk jika dikonsusoi terlalu sering. Berikut adalah beberapa dampak dari keseringan makan ikan asin.
Ikan asin dibuat dengan cara diasinkan, yaitu dengan metode penggaraman. Ikan yang bisa ikan air laut ataupun ikan air tawar. Jika sudah diawetkan, ikan asin bisa disimpan dan bertahan selama berbulan-bulan.
Baca Juga:Tips Menghilangkan Kebiasaan MengompolImbau Warga Jaga Kesehatan Saat Cuaca Ekstrem
Cara pembuatan dari ikan asin yaitu dengan menaburi atau merendam ikan dalam garam yang pekat, lalu dijemur untuk dikeringkan. Ikan asin yang sudah kering bisa disimpan dalam waktu lama dan lenih awet, karena kandungan air yang rendah pada ikan membuat penghancuran protein lebih lambat dan membuat bakteri sulit mengurainya.
Karena ikan asin menggunakan metode penggaraman, maka dipastikan memiliki kadar garam yang tinggi. Kadar garam yang terlalu tinggi tidak baik untuk tubuh bila dikonsumsi secara berlebihan,Bahaya Makan Ikan Asin karena akan menyebabkan dampak buruk seperti berikut.
Menyebabkan Hipertensi
Kandungan garam memiliki senyawa natrium, yang jika jumlahnya berlebihan akan membuat cairan naik kedalam pembuluh darah. Hal ini menyebabkan volume darah yang dipompa akan naik dan menyebabkan tekanan darah pun naik. Inilah yang dapat menyebabkan hipertensi atau darah tinggi.
- Buruk Untuk Jantung
Jantung akan lebih keras saat tekanan darah lebih tinggi., yang lama-kelamaan akan membuat fungsi dan struktur jantung berubah. Hal ini bisa memicu pembengkakan pada jantung atau Cardiomegali hingga gagal jantung.
Selain bahaya diatas, ada bahaya lain yang harus kita perhatikan. Proses pengawetan ikan asin bukan hanya menggunakan garam, karena ada beberapa pedagang curang yang mengawetkan ikan asin menggunakan zat berbahaya seperti formalin dan pestisida. Bahaya Makan Ikan Asin Jika dikonsumsi, formalin bisa memicu penyakit berbahaya seperti kanker. Maka dari itu, kita harus memastikan bahwa ika asin yag kita makan bebas dari zat berbahaya.(Arr)