SUBANG – Meraih emas pada event SEA Games ke 31 di Vietnam, 2 atlet silat asal Jawa Barat tuai banyak pujian.
Dia adalah Ririn Rinasih dan Riska Hermawan, apresiasi datang dari berbagai pihak atas torehan prestasi yang diberikan dua atlet tersebut.
Tidak terkecuali di Subang, paresiasi pada ke dua atlet itu datang dari Ketua Umun KONI Subang, Asep Rochman Dimyati, dan Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Ellys Langi.
Baca Juga:Pengamat: Koalisi Golkar, PAN dan PPP, Lolos Presidenstial Threshold Golkar, PPP, dan PAN Bersatu Perangi Politik Identitas
Terlebih salah satu atlet, Ririn Rinasih berasal daei Subang. Kendati memang saat inindia tergabung dengan Cabor Pencak Silat Majalengka.
“Perlu diketahui, Ririn itu tidak lagi membawa nama Subang atau Majalengka, tetapi dia mewakili Indonesia di SEA Games ini dan berhasil mengharumkan NKRI ini, tentu kita harus apresiasi, sama ketika dia meraih emas dalam ajang PON beberapa waktu lalu,” kata Asep Rochman Dimyati.
Soal adanya narasi miring terkait ketergabungan Ririn dengan Majalengka tidak di Subang, Asep menegaskan itu bukan persoalan. Bahkan dia mengaku sangat bangga dan mendukung karier keatletan Ririn.
“Itu biasa di dunia atlet, bukan persoalan. Lagi pula harus sayabtegaskan lagi jika dia (Ririn) bukan mengatasnamakan daerah, bukan mewakili Majalengka, atau Subang, tapi mewakili negara Indonesia,” tegasnya.
Bergabungnya Ririn dengan Majalengka…
Hal senada disampaikan oleh Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Subang, Hj Ellys Langi, bahwa pihaknya juga mengapresiasi prestasi yang diraih Ririn di ajang SEA Games.
“Kami ucapkan selamat buat Rurin yang berhasil meraih prestasi di kancah internasional SEA Games,” ujar Hj Ellys.
Adapun terkait status Ririn, ungkap dia, pada Porda di Bogor tahun 2018 silam, Ririn mengatasnamakan Majalengka tanpa sepengetahuan pihaknya selaku ketua cabor.
Baca Juga:Tugas PNS Malah Dikerjakan Sukwan, ini Kata Sekda SubangHadiri Tempo-BNI The Bilateral Forum 2022, Airlangga Sebut Tantangan Besar Majukan Perekonomian Indonesia
“Jadi saat itu, tidak ada rekomendasi dari IPSI Subang, tiba-tiba Ririn ada di Majalengka. Dan saat itu mengingat minimnya anggaran pembinaan, kami selaku pimpinan cabor tak bisa menghalangi atau menahan perguruan tempat Ririn berada untuk mengeluarkan atletnya ke luar daerah Subang,” jelasnya.
Namun, meski diketahui Ririn sudah di Majalengka, pihaknya tetap memasukkan Ririn ke dalam data atlet yang menerima penghargaan atau “kadeudeuh” dari Pemkab Subang pada saat keberangkatan ke PON Papua.