SUBANG-Sebanyak 80 persen dari total lahan padi 4.738 hektare di Kecamatan Binong telah selesai melaksanakan panen. Lahan yang tersebar di sembilan desa itu kini hanya menyisakan beberapa desa yang masih dan akan melakukan panen yaitu Desa Karangwangi dan Karangsari dan Kihiyang.
“Kalau yang lain sudah hampir semuanya panen,” kata Korluh BPP Binong Omsah Neelam Khyar.
Saat ini untuk harga padi telah terjadi tiga kali perubahan, pada sebelum bulan puasa harganya masih tinggi yakni untuk varietas Ciherang antara Rp4.000/kg hingga Rp4.600/kg. Sedangkan varietas ketan waktu itu Rp 5.500/kg sampai Rp6.000/kg.
Baca Juga:Bapenda Kabupaten Karawang Optimis Pajak Restoran di Karawang NaikDari 190 Perusahaan di Karawang Hanya Lima Yang Buka Lowongan Kerja
“Namun saat bulan puasa harganya menurun drastis dari harga Ciherang itu di bawah Rp4.000 paling mahal itu Rp4300, sedangkan ketan juga mengalami loncatan yang drastis turun yaitu harganya Rp4500 sampai ya di bawah Rp4500/kg,” jelasnya.
Lalu, Omsah menyebut setelah lebaran ternyata harganya naik dan kembali normal seperti semula yaitu ketan ada yang sampai Rp5.500 dan varietas konsumsi padi Ciherang Rp4.500.
Saat ini, bagi desa yang telah panen sudah melaksanakan olah tanah termasuk di Desa Nanggerang.
“Namun kalau untuk tanam diperkirakan itu mulai awal Juni, karena rata-rata baru selesai panen,” tuturnya.
Untuk hasil produksi, per hektare bisa mencapai 8 ton atau 5,6 ton untuk berat bersih. Hasil ini terbilang bagus di tengah banyaknya hama yang menyerang.
Sementara, Ketua KTNA Kecamatan Binong Ini Warsinta mengatakan, sebanyak sembilan desa pada saat ini di Kecamatan Binong telah panen dengan posisi tanaman hampir 90% sudah dipanen.
“Beberapa desa sudah mulai lagi olah tanah, namun sementara harga di kecamatan Binong untuk varietas padi ketan Rp 5000/kg sementara untuk konsumsi masih sekitar Rp4.500/kg,” tuturnya.(ygi/ysp)