Ridwan Kamil Dorong UMKM Jawa Barat untuk Hemat Karbon

Ridwan Kamil Dorong UMKM Jawa Barat untuk Hemat Karbon
Ridwan Kamil Dorong UMKM Jawa Barat untuk Hemat Karbon
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Karya Kreatif Jabar  (KKJ) dan Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) 2022 hari ini resmi digelar di Trans Convention Centre Bandung, Sabtu (14/5/2022).

Dalam KKJ dan PKJB keempat yang digagas Bank Indonesia Perwakilan Jabar dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jabar ini menampilkan produk premium dari 87 UMKM kreatif mulai kriya, fashion, kuliner, dan industri kreatif.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil turut hadir di event tahunan yang kali ini mengusung tema “Ekonomi Hijau dan Keuangan Inklusif Untuk Percepatan Ekonomi Berkelanjutan”. Dalam kesempatan itu, Emil, sapaan akrabnya menuturkan, bahwa ekonomi hijau seringkali disalahartikan oleh masyarakat yang kerap menganggap ekonomi hijau sebagai aktivitas daur ulang.

Baca Juga:Ekonomi Jawa Barat Triwulan 1/2022 Capai 5,61 persen, Bank Indonesia Beri ApresiasiSekda Jabar: Digitalisasi dan Literasi Keuangan Perlu Berkolaborasi dan Beriringan

“Tema tahun ini mengusung ekonomi hijau. Saya ingin mengingatkan karena kata hijau ini seringkali tidak dipahami, disangkanya hanya mendaur ulang,” kata Emil.

Padahal, definisi hijau adalah aktivitas manusia yang rendah karbon. Menurut Emil, saat ini gaya hidup masyarakat terbilang boros karbon karena masih mengandalkan bahan bakar bensin yang didapat dengan cara mengeruk perut bumi.

Volume karbon berlebih mengakibatkan pemanasan global atau efek rumah kaca. Hal ini membuat cuaca tak menentu dan sulit diprediksi, sehingga mengancam ketahanan pangan.

“Karbon berlebih membuat cuaca menjadi tak menentu, maka panen susah diprediksi dan bisa mengancam ketahanan pangan. Potensi tsunami juga menjadi tinggi,” jelasnya.

Gaya hidup hemat atau rendah karbon harus selalu diterapkan oleh para pelaku UMKM. Emil menuturkan, gaya hidup hemat karbon ini bisa dimulai dengan memilih bahan baku lokal.

“Kalau bisa upayakan bahan baku lokal daripada beli impor. Itu sudah menghemat karbon,” ucap Kang Emil.

Penjualan produk pun supaya dimaksimalkan terlebih dulu untuk pasar lokal. Misalnya, produk UMKM dari Bogor bisa memprioritaskan di pasar Jabodetabek yang dapat menghemat penggunaan karbon.

Baca Juga:Usai Lebaran, Vaknisasi Kembali Dikebut di JabarRahasia Bongbong Marcos

“Jadi untuk ekonomi hijau, mari maksimalkan kekuatan lokal, resources-nya lokal, jualan di level lokal, dan kalau bisa energinya juga energi hijau, yaitu memanfaatkan panas bumi, energi matahari, air, angin, dan sebagainya,” ungkapnya.

Adapun tujuan digelar KKJ dan PKJB 2022 untuk mendorong perluasan akses pasar UMKM, mendorong transisi UMKM menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan, serta mendorong UMKM menerapkan ekonomi syariah.

0 Komentar