Cerita Mistis KKN di Desa Penari, Membuat Erick Thohir Merinding

Cerita Mistis KKN di Desa Penari, Membuat Erick Thohir Merinding (Menteri Erick Thohir dan Sudirman, pengelola dan penjaga Rowo Bayu, tempat wisata di Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi. Foto: Instagram/erickthohir)
Cerita Mistis KKN di Desa Penari, Membuat Erick Thohir Merinding (Menteri Erick Thohir dan Sudirman, pengelola dan penjaga Rowo Bayu, tempat wisata di Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi. Foto: Instagram/erickthohir)
0 Komentar

RAGAM – Cerita mistis KKN di Desa Penari, membuat Erick Thohir merinding. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku bahwa dirinya sempat merinding mendengar kisah horor tentang Desa Penari.

Dirinya mendengar kisah menyeramkan tersebut dari Sudirman, pengelola dan penjaga Rowo Bayu, tempat wisata di Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi.

“Kalau ke Desa Penari siang-siang saja, kalau malam nanti ada yang tertinggal, saya takut,” jelas Menteri Erick, dikutip dari akunnya di Instagram, Senin (23/5), via Jpnn.

Baca Juga:Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum Lantik Dani Ramdan sebagai Penjabat Bupati BekasiSekda Jabar Sambut Baik Kunjungan Kerja DPRD Sumut

Pada waktu sebelumnya, Sudirman memaparkan bahwa cerita horor di balik film KKN di Desa Penari tersebut memang benar-benar terjadi di kawasan Rowo Bayu.

Lokasi desa tersebut agak ke utara dari Rowo Bayu. Kedua mahasiswa tersebut memang dibawa oleh sosok misterius ke desa itu.

“Ini nyata, ada enam mahasiswa dari Surabaya KKN (kuliah kerja nyata) pada 2008,” jelas Sudirman kepada Menteri Erick.

Cerita Mistis KKN di Desa Penari, Membuat Erick Thohir Merinding

Sudirman pun memperlihatkan foto sumur dan lokasi lain di Rowo Bayu agar menambah yakin bahwa cerita Kepala Desa bayu tersebut benar adanya. Foto sumur yang diperlihatkan tersebut selintas mirip seperti di film KKN di Desa Penari.

Berdasar penuturan Sudirman, dua mahasiswa yang menjalin asmara dalam rombongan itu meninggal dunia.

Dirinya menceritakan bahwa, lelaki tersebut meninggal beberapa hari kemudian usai mendatangi desa penari,

“Teman perempuan yang pergi bersama lelaki itu meninggal sebulan kemudian,” papar Sudirman. (Jni)

0 Komentar