JAKARTA–Harga daging sapi di pasar tradisional terpantau mulai turun.
Di Pasar Tomang Barat, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, harga daging di Pasar Tomang Barat yang tadinya menyentuh Rp 170 ribu, kini turun menjadi Rp 150 ribu.
“Harga daging saat ini udah 150 ribu. Turun udah semingguan. Awalnya kan mencapai 170 ribu,” kata salah satu pedagang daging, Jay, Rabu, (1/6).
Ia mengatakan harga daging turun disebabkan adanya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak.
Baca Juga:Sengketa, Kodam Siliwangi Bakal Segera Tertibkan Gedung GOW BandungTolak Relokasi, Omset Menjadi Faktor Utama PKL Alun-alun Kota Bandung
“Terkait dengan adanya PMK memang sangat signifikan sekali. Para pembeli pada mengeluh ketakutan,” jelas Jay kepada Wartawan.
Ia merasa banyak pembeli yang mengeluh ketakutan dengan PMK dan membuat mereka mengurungkan diri untuk berbelanja daging.
Padahal, penyakit PMK sendiri tidak akan menular ke manusia jadi aman untuk dikonsumsi dengan catatan harus dicuci terlebih dahulu.
“Penyakit itu sendiri padahal tidak menularkan ya ke manusia. Saat ini aja konsumen bisa kita hitung. Biasanya banyak,” ujar bapak enam anak itu.
Tapi dengan kondisi penjualan yang seperti itu, dirinya mengatasi dengan tenang karena sudah sudah memiliki pelanggan tetap.
“Segelintir kecil aja, ada konsumen yang misalkan yang jarang datang. Kalau konsumen tetap mah nggak ada pengaruh. Sejauh ini sih mengatasinya, kita enjoy aja, karena kita udah punya pelanggan tetap,” ungkap pria yang sudah berjualan sejak 1997 di pasar tersebut.
Selain itu, dia juga tidak merasa takut karena daging yang ia jual sangat higenis karena memiliki dokter hewan sendiri untuk mengecek hewan ternak.
Baca Juga:Desain Wuling EV Praktis Mudah Dikendarai, Kompak Serbaguna dengan Platform GSEVDLH Mintai Keterangan Dua Pelaku Pencemaran Sungai, Terancam Hukuman Pidana
“Kalau dari peternak sendiri kan kita ada dokter hewan, jadi higenis sekali. Jadi tidak ada kalau untuk daging seperti itu,” katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) telah memeriksa 1.700 hewan ternak untuk mengantisipasi penyakit mulut dan kuku (PMK). 1.700 hewan ternak yang terdiri dari sapi, kambing dan kerbau sudah kita periksa hingga 19 Mei ini,” kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat, Iwan Indrianto, Jumat, 20 Mei 2022.
Ribuan hewan ternak tersebut diperiksa dari 78 tempat ternak atau hewan peliharaan yang berada di kawasan Kalideres dan Cengkareng, Jakarta Barat. Berdasarkan pemeriksaan tersebut, Iwan belum menemukan adanya hewan yang bergejala PMK di Jakarta Barat.(disway/sep)