PASUNDANEKSPRES – Aparatur Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Subang hari ini dijadwalkan mengenakan pakaian Smart Casual.
Hal itu tertuang dalam Surat Edaran Bupati tentang pedoman pakaian dinas, di lingkungan pemerintah daerah Kabupaten Subang.
Dalam panduan berpakaian yang tertuang dalam surat edaran tersebut, PDH Smart Casual terdiri dari jenis pakaian kameja lengan panjang atau pendek, warna bebas tidak bercorak, dilengkapi celana atau rok dengan warana hitam, abu-abu, coklat atau krem, tidak bercorak.
Baca Juga:Isi Kekosongan Saat Pilkada 2024, Asep dan Sumasna Berpotensi Jadi Penjabat Bupati SubangEks TPA Panembong Tidak Dibiarkan, Ini Yang Dilakukan Dinas Lingkungan Hidup
Lalu apa sebenarnya pakaian smart casual ini? Sejak kapan istilah aneh dan abigu itu digunakan sebagai Pakaian Dinas Harian (PDH)?
Frasa ini muncul pertama kali di tanah Amerika. Diciptakan oleh orang Amerika. Frasa ini menjadi sangat familiar pada tahun 1980-an. Namun, frasa itu sudah disebut pertama kali dalam koran The Davenport Democrat and Leader pada Mei 1924.
“The sleeveless dress with three-quarter overblouses, in smock appearance completing it for street wear, is accorded various interpretations. It is at once practiced and gives a smart casual appearance.”
Lebih dari 20 tahun setelah smart casual disebut untuk pertama kalinya dalam dunia mode itu, muncul frasa lain untuk menjelaskan sebuah gaya berpakaian yang baru: business casual. Sama seperti frasa smart casual itu, frasa yang baru ini pun diciptakan orang Amerika. Frasa ini merujuk pada gaya berpakaian kantoran yang lebih santai. Tidak lagi “berat” seperti sebelumnya.
Menurut Oxford Dictionary, smart casual untuk pria adalah gaya yang rapi, konvensional, namun cenderung tidak formal.
Sementara menurut Urban Dictionary, deskripsi smart casual adalah kode berpakaian yang diterapkan orang ke acara, pesta, dan tempat kerja yang menciptakan kebingungan dan memberikan hasil spektakuler.
Meski mengandung unsur “casual”, tidak berarti kita bebas memilih pakaian apapun saat menerapkan gaya smart casual.
Baca Juga:Warga Subang Waspada! Terserang Flu SingapuraPemerintah Dorong Program Santripreneur Ciptakan Wirausahawan Tangguh, Airlangga: Santriwan-santriwa Menjadi Wirausahawan yang Tangguh
Intinya, gaya berpakaian ini menyangkut keseimbangan antara gaya kasual (santai) dan formal.
Di era yang sudah sangat modern ini, perusahaan atau kantor-kantor umumnya memberikan keleluasaan bagi para karyawannya untuk mengenakan pakaian yang lebih santai namun tetap formal, sopan, dan sesuai aturan. Nama dari jenis berpakaian ini bernama smart casual.